REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Tim relawan MER-C untuk proyek pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza memasuki Gaza, Senin (14/11), sekitar pukul 14.00 waktu setempat atau 19.00 WIB. Tim yang beranggotakan tiga insinyur dan seorang wartawan ini akan melakukan supervisi dan evaluasi proses pembangunan struktur RS Indonesia yang sudah mencapai 50%. Selain itu, tim yang dipimpin Ir. Faried Thalib ini juga bertugas mempersiapkan tender tahap dua untuk pekerjaan arsitektur dan ME (Mechanical Electrical) RS Indonesia di Gaza.
Kedatangan tim di Gaza disambut dua relawan Indonesia di sana, Abdillah Onim yang ketua MER-C Cabang Gaza dan Abdurrahman. Rasa syukur dan haru membuncah ketika para relawan bertemu tim yang turun dari bus, yang ditumpangi dari perbatasan Rafah Mesir ke perbatasan Rafah Gaza.
Sekitar jam 9 pagi, tim sudah tiba di perbatasan Rafah usai menginap semalam di kota Al Arish yang berjarak 30 menit dari perbatasan. Mereka melintas perbatasan berbekal surat dari Kementerian Luar Negeri Mesir atas fasilitasi KBRI Kairo. “Kurang lebih tiga jam kami menunggu sampai akhirnya dipanggil petugas untuk masuk ke kantor imigrasi di Perbatasan Rafah Mesir,” ungkap Faris, relawan lokal yang mendampingi Tim MER-C sejak dari Kairo, Mesir, dalam rilis Mer-C.
Ia mengatakan sempat terjadi perdebatan saat petugas imigrasi perbatasan menanyakan barang-barang yang dibawa Tim. Menurut aturan, semua barang yang berbentuk bantuan harus mendapatkan izin dari Bulan Sabit Merah Mesir dan Palestina sebelum masuk ke Gaza.
Tim menjelaskan bahwa barang yang dibawa bukan barang bantuan, melainkan perlengkapan untuk proyek pembangunan RS Indonesia di Gaza. Barang-barang tersebut antara lain gambar arsitektur dan gambar ME RS Indonesia, bendera Indonesia, serta atribut tim untuk bertugas di lapangan. Setelah diperiksa, akhirnya semua barang mendapat izin masuk, kecuali satu kotak obat-obatan yang sedianya disiapkan sebagai stok obat dan vitamin bagi relawan Indonesia yang bertugas di Gaza.
Setelah semua prosedur selesai, tim kemudian menaiki bus perbatasan yang membawa mereka ke gerbang Rafah Gaza. Pada bulan April-Mei lalu, gerbang ini tak mampu ditembus tim MER-C yang kala itu juga diketuai oleh Ir. Faried Thalib. Saat itu tim sudah menunggu satu bulan lamanya di perbatasan.