REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Sumber di Dewan tertinggi Iran menyebutkan bahwa Teheran akan membagi ilmu teknologi nuklirnya dengan negara tetangganya. Turki disebut-sebut sebagai salah satu yang berminat membangung reaktor nuklir dengan asistensi Iran.
"Iran benar-benar mengembangkan teknologi nuklir yang canggih dan dan siap untuk membaginya dengan negara-negara tetangga dan mitra bilateralnya," Mohammad Javad Larijani, penasihat Dewan Tertinggi Iran.
Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sekutu mereka mencurigai Iran membangun teknologi nuklirnya untuk kepentingan militer. melalui dewan Keamanan PBB, mereka mendesak untuk memberikan sanksi yang lebih tegas pada negara itu.
Soal Turki, ia menyatakan negara ini bertahun-tahun berniat membangun pusat listrik tenaga nuklir, namun tak satupun negara di BArat yang bersedia membantu. "Kami siap bekerja sama jika mereka menghendaki," katanya.
Menurutnya, Iran masih berkomitmen dengan perjanjian tahun 1968 soal Non-Proliferation Treaty, yang mencegah pengembangan dan persebaran persenjataan nuklir.
"Dengan negara tetangga, kita bisa membangun PLTN bersama dan berbagi listrik dari situ," katanya. "Ini juga berarti pemasukan bagi kas kami."