Rabu 16 Nov 2011 17:42 WIB

Besok, Iran Diminta Jelaskan program Nuklirnya dalam Sidang IAEA

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Siwi Tri Puji B
Reaktor nuklir Iran
Reaktor nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Ketegangan akibat pengembangan nuklir Iran semakin meningkat sejak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan Teheran sedang menciptakan bom dan berupaya melakukan riset lanjutan. Pada tanggal  17-18  November, akan  diadakan pertemuan 35 negara anggota IAEA untuk membicarakan masalah Iran.

Dalam pertemuan itu, Teheran akan dipanggil untuk menjelaskan isu yang terdapat dalam dokumen IAEA.  Sebab dalam dokumen tersebut terdapat penjelasan bagaimana cara membuat senjata atom.

Jika negara-negara kuat di dunia tidak mampu mendorong Iran melakukan pembicaraan serius terkait program nuklirnya, maka Israel akan merasa terancam. Inilah, menurut beberapa sumber Reuters, yang menjadi pertimbangan Israel untuk menyerang situs nuklir Iran.

Salah seorang pejabat Barat mengatakan, dalam pertemuan diharapkan perbedaan pandangan antara Rusia, Cina, dan Barat terhadap program nuklir Iran dapat diperkecil.

“Yang perlu dipikirkan juga jika Iran membalas dendam, maka dampaknya akan dirasakan oleh AS dan kepentingan lain di seluruh dunia. Mereka dapat membahayakan banyak tempat,” kata pejabat Arab saudi, Turki al Faisal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement