REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Dengan semangat Satu Visi, Satu Identitas dan Satu Komunitas, ASEAN menyadari posisinya dalam konstelasi global. Karena itu, ASEAN pada KTT ASEAN Ke-19 yang akan dilangsungkan, Kamis (17/11) ini akan meningkatkan ketahanan kawasan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan, untuk meningkatkan ketahanan kawasan, dapat dilakukan dengan mempromosikan kerja sama yang lebih besar di wilayah ASEAN. Tiga pilar yang menjadi faktor kunci dalam mewujudkannya adalah pilar politik-keamanan, ekonomi, dan sosio-budaya.
"ASEAN harus merupakan kanal untuk mengelola keamanan regional", imbuhnya. "ASEAN harus menjadi kawasan aktif yang mampu mengelola dan berkontribusi dalam stabilitas dunia, serta yang mengedepankan manusianya," ujar Presiden SBY saat menggelar press briefing selama satu jam di hadapan media massa lokal dan internasional di Ballroom Hotel Ayodya, di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11) malam.
Press briefing dilakukan SBY untuk membagi informasi tentang pentingnya Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, ASEAN + dan, Asia Timur (atau KTT ASEAN dan KTT-KTT Terkait) yang akan berlangsung pada upacara resmi pembukaan pada hari ini sampai dengan 19 November 2011 di Nusa Dua, Bali.
Sejak dibangun sebagai asosiasi, papar SBY, ASEAN telah melewati kemajuan dalam membentuk kawasan yang kokoh. ASEAN juga mengambil peran aktif terhadap pendirian 'Komunitas ASEAN' yang mulai berjalan pada 2015.
"Dampak signifikan dari pergolakan situasi global telah mendemonstrasikan relevansi ASEAN dalam memastikan pertumbuhan ekonomi yang tetap terpelihara di seluruh Negara-negara anggotanya," tambah SBY.
Menurutnya, Indonesia merupakan anggota dari forum tidak resmi dari 20 negara-negara maju dan berkembang yang tergabung dalam G20, yang dibentuk untuk mencari solusi saat krisis ekonomi di tahun 2008. Indonesia juga menjadi anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), yang mengharapkan realisasi zona perdagangan bebas dari 21 negara-negaranya pada 2020.
Pada pertemuan G20 yang berlangsung di Cannes, Prancis lalu, Presiden SBY mencermati krisis Zona Euro yang memberi alasan mengapa forum ASEAN dibentuk, yaitu untuk menciptakan ekonomi global yang stabil dan merata.