Kamis 17 Nov 2011 18:00 WIB

Presiden Filipina Akhirnya Hadir di KTT Ke-19 ASEAN

Rep: ditto papilanda/ Red: M Irwan Ariefyanto
enandatanganan Bali Concord III dilakukan ke-10 pemimpin negara-negara ASEAN. KTT Ke-19 ASEAN Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (keenam kanan) bersama (dari kanan-kiri) Presiden Myanmar Thein Sein, Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato Sri Mhd Najib bin Tu
Foto: antara
enandatanganan Bali Concord III dilakukan ke-10 pemimpin negara-negara ASEAN. KTT Ke-19 ASEAN Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (keenam kanan) bersama (dari kanan-kiri) Presiden Myanmar Thein Sein, Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato Sri Mhd Najib bin Tu

REPUBLIKA.CO.ID,NUSA DUA -- Kepastian kehadiran Presiden Filipina, Benigno Aquino III pada KTT Ke-19 ASEAN di Nusa Dua, Bali, terjawab sudah. Kepastian itu diutarakan Menteri Penerangan Filipina, Ricky Carandang, di sela pelaksanaan pertemuan puncak negara-negara ASEAN itu. Aquino III akan mengikuti sesi retret KTT.

Padahal, pada upacara pembukaan yang dibuka Presiden Susilo Yudhoyono, pucuk pimpinan Filipina itu masih belum ada dalam barisan foto para pemimpin negara peserta.  "Presiden Aquino sudah datang dan saat ini sedang mengikuti sesi retret," kata Ricky, Kamis sore (17/11).

Ketidakhadirannya di acara pembukaan KTT yang berlangsung Kamis pukul 09.00 WITA itu dikarenakan masih ada "kegiatan dalam negeri" yang harus dilakukan Aquino III sebelum bertolak ke Nusa Dua, Bali.  Dalam sesi foto bersama para kepala negara dan pemerintahan ASEAN, Kamis pagi, posisi Kepala Negara Filipina itu diisi Sekretaris Presiden, Ramon A Carandang.

Ricky Carandang mengatakan, para pemimpin ASEAN dalam sesi pertemuan panel meyinggung sejumlah masalah yang menjadi kepentingan dan keprihatinan bersama mereka.

Beberapa masalah yang sempat dibicarakan adalah isu Laut Cina Selatan, krisis ekonomi perlindungan pekerja migran, dan konektivitas ASEAN, katanya.

Terkait proposal Filipina menyangkut sengketa Laut Cina Selatan, Ricky mengatakan, ASEAN "sedang menggodoknya dan ada kemajuan" dalam soal itu. Menurut Kementerian Luar Negeri Filipina, Presiden Benigno Aquino III akan meminta dukungan ASEAN agar bersatu menghadapi Cina dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan.

Mengenai proposal Filipina ini, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, ASEAN meminta Filipina untuk menyinergikan proposalnya itu dengan Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan (DoC) tentang usul proyek kerja sama. Soal Laut Cina Selatan atau Laut Filipina Barat (menurut penamaan Filipina), tidak banyak disinggung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato sesi pembukaan KTT.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement