Jumat 18 Nov 2011 12:29 WIB

Menhan AS-Israel Bertemu, Bahas Risiko Jika Jadi Serang Iran

Leon Panetta
Foto: telegraph.co.uk
Leon Panetta

REPUBLIKA.CO.ID, HALIFAX - Menteri Pertahanan AS, Leon Panettamengatakan ia berencana menyampaikan keprihatinan AS mengenai risiko aksi militer terhadap Iran ketika ia bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barack, Jumat.

Panetta, yang melakukan kunjungan ke Kanada untuk menghadiri forum keamanan yang akan meliputi pembicaraan dengan timpalannya dari Israel, kembali menyampaikan peringatannya mengenai "konsekuensi yang tak diharapkan" kalau Israel melancarkan serangan terhadap tempat nuklir Iran.

Pemerintah Presiden AS Barack Obama mendukung pendekatan diplomatik yang dirancang untuk mengucilkan Iran sehubungan dengan penolakannya untuk menghentikan pengayaan uranium, kata Panetta kepada wartawan di Halifax, Kanada.

"Itu adalah cara paling efektif bagi mereka pada saat ini. Tentu saja tindakan lebih dari itu menimbulkan kekhawatiran kami mengenai konsekuensi yang tak diharapkan yang akan muncul," kata Panetta.

Ia mengemukakan komentar yang ia sampaikan pekan lalu.

"Saya harus memberi tahu Anda ... akan ada konsekuensi ekonomi dalam tindakan itu, yang dapat mempengaruhi bukan hanya ekonomi anda tapi juga ekonomi dunia," kata Panetta. "Jadi semua itu perlu dipertimbangkan."

Mantan direktur CIA tersebut tak memberi perincian mengenai dampak ekonomi yang mungkin muncul dalam perang melawan Teheran, tapi pemerintah Barat telah lama memperhitungkan Iran --yang kaya akan minyak-- dapat membuat pasar minyak dunia terjerumus ke dalam kekacauan dengan mengganggu jalur pelayaran di Teluk.

Panetta mengatakan ia sebelumnya telah membahas keprihatinan serupa dengan Israel, dan mengatakan ia tak membawa "pesan baru" bagi Barak. "Saya telah menyampaikan masalah tersebut sebelumnya," kata Panetta. Ia juga akan "membahas malasah itu lagi".

Para pejabat Israel telah melontarkan spekulasi tentang kemungkinan serangan terhadap Iran setelah Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan laporakan yang menyatakan Iran "sedang berusaha membuat senjata nuklir".

Negara besar dunia di dewan badan atom PBB itu, Kamis, menyepakati resolusi yang menyampaikan keprihatinan "yang mendalam" mengenai proyek nuklir Iran, tapi tanpa melaporkan Teheran ke Dewan Keamanan PBB atau menetapkan tenggat apa pun.

Amerika Serikat, Prancis dan Inggris telah memanfaatkan laporan IAEA tersebut sebagai pembenaran untuk meningkatkan tekanan atas Iran --yang sudah menghadapi empat babak sanksi Dewan Keamanan PBB dan tambahan pembatasan dari AS srta Uni Eropa.

Sebagian analis telah menaggambarkan spekulasi mengenai serangan militer terhadap Iran sebagai upaya oleh Israel untuk mendorong semua negara mensahkan sanksi yang lebih keras terhadap Teheran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement