REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Pertemuan Puncak (KTT) Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)ke-19 secara resmi ditutup dengan penyerahan "tongkat" kepemimpinan ASEAN terhadap Kamboja.
Acara serah terima kepemimpinan ASEAN dan penutupan KTT ASEAN ke-19 dan rangkaiannya itu digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Sabtu petang.
Sepuluh kepala negara dan kepala pemerintahan ASEAN tampak menghadiri acara tersebut dan duduk dalam satu barisan tepat di muka panggung utama, tempat sebuah layar besar berada.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan Ketua ASEAN periode 2011 tampak duduk diapit oleh Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung yang merupakan Ketua ASEAN periode 2010 dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
Acara penutupan itu diawali dengan penayangan profil ASEAN yang menggambarkan kekayaan budaya, potensi ekonomi dan capaian-capaian yang telah dicatat oleh kawasan. Dalam profil itu juga ditayangkan sejarah singkat ASEAN dengan disepakatinya Deklarasi Bangkok, pada 8 Agustus 1967 oleh lima negara pendiri ASEAN --Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina dan Malaysia.
KTT ASEAN ke-19 berlangsung selama sepakan, 13-19 November. Perhelatan akbar para pemimpin Asia Tenggara itu digelar di salah satu tempat wisata paling populer di Bali bertepatan dengan berlangsungnya pesta olah raga Asia Tenggara di Palembang dan Jakarta.
Sejumlah isu yang menjadi agenda utama dalam pertemuan puncak ASEAN kali ini antara lain adalah permohonan Myanmar untuk menjabat sebagai Ketua ASEAN pada 2014, putaran pertama pembahasan penerapan Deklarasi Tata Perilaku di Laut China Selatan, perundingan antara ASEAN dengan negara pemilik senjata nuklir --AS, China, Inggris, Prancis dan Rusia-- serta permohonan keanggotaan Timor Leste.