REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Saif al-Islam, putra mantan pemimpin Libya Muammar Qaddafi, ditangkap di Sebha, Libya selatan. Demikian kata seorang perwira di dewan militer mengumumkan di ibu kota Libya, Tripoli, pada Sabtu.
"Kami telah menangkap Saif," kata Bobkar Bobmala, seorang perwira militer dari Dewan Transisi Nasional (NTC), kepada wartawan pada konferensi pers. "NTC akan memberikan rincian lebih lanjut dalam beberapa jam."
Dia menambahkan bahwa Saif diduga dikirim ke Zintan. Sebuah kota sekitar 100 kilometer di barat daya Tripoli. "Ini adalah saat bersejarah bagi Libya yang baru lahir," kata seorang tentara bernama Assad Arabi.
Assad mengatakan bahwa Saif dan ayahnya begitu banyak membunuh orang. Sekarang saatnya bagi keduanya untuk membayar kembali.
Berita-berita itu muncul sehari sebelum NTC diperkirakan akan mengumumkan daftar pemerintah baru transisi pada Ahad. Di Tripoli, ribuan warga keluar dari rumah dan kantor-kantor mereka untuk merayakan penangkapan Saif. Mereka melambaikan bendera dan senjata.
Saif telah melarikan diri sejak pasukan NTC mengambil alih Tripoli pada akhir Agustus. Saif dicari oleh Pengadilan Pidana Internasional yang mengeluarkan surat perintah penangkapan dirinya pada 27 Juni. Surat penangkapan juga dikeluarkan kepada Muammar Qaddafi serta Abdullah al-Senussi, mantan kepala intelijen dalam rezim Qaddafi, atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam menindak aksi-aksi protes anti-Qaddafi.