REPUBLIKA.CO.ID,BENGHAZI - Kelompok Ikhwanul Muslimin Libya, yang ditekan selama pemerintah Muammar Qaddafi, membuka kongres pertamanya dalam hampir 25 tahun.
"Ini adalah satu hari yang bersejarah bagi kita dan seluruh rakyat Libya," kata pemimpin Ikhwanul Muslimin Libya, Suleiman Abdel Kader, kepada AFP.
Para pejabat Ikhwanul Muslimin mengatakan ini adalah pertemuan publik pertama mereka di Libya dalam hampir seperempat abad. Organisasi itu selama ini menyelenggarakan pertemuan rahasia saat Qaddafi berkuasa.
Para pejabat Dewan Transisi Nasional (NTC); Menteri Urusan Islam, Salem el-Sheikli; dan Menteri Pertahanan, Jalal al-Degheili, hadir dalam pembukaan kongres itu. Kongres rencananya akan memilih seorang pemimpin. ''Kongres juga akan membicarakan strategi terutama apakah akan membentuk satu partai politik atau tidak,'' kata Abdel Kader.
Ikhwanul Muslimin mendukung gagasan satu negara "sipil" yang didasarkan pada nilai-nilai Islam. "Negara ini milik semua rakyatnya dan siapapun harus ikut serta dalam pembangunannya,'' katanya.