Jumat 25 Nov 2011 18:00 WIB

Arroyo MInta Dijadikan Tahanan Rumah

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA -- Mantan Presiden Filipina, Gloria Macapagal Arroyo mengatakan dirinya cukup sehat untuk meninggalkan rumah sakit tempat dia ditangkap. Kabar ini juga mendapatkan persetujuan dari dokter yang merawat Arroyo.

Pekan lalu Arroyo sempat mencoba meninggalkan negara dengan alasan medis tetapi dicegat karena harus menghadapi tuntutan hukum atas tuduhan kecurangan pemilu.

Pengacara Arroyo, Jose Flaminiano, mengatakan kepada pengadilan agar kliennya diberikan tahanan rumah sakit sebagai ganti tahanan rumah. Dokter yang merawat Arroyo, Dr Mario Ver, mengatakan pasiennya, " Sudah bisa menjani rawat jalan."

Komisi Pemilihan, yang mengajukan tuntutan, telah meminta pengadilan untuk memerintahkan Arroyo dipindahkan ke penjara pemerintah. Arroyo telah menjalani tiga kali operasi di bagian tulang belakang leher, dan sebelum ditangkap menyatakan bahwa dirinya harus bepergian ke luar negeri untuk perawatan tulang mendesak yang fasilitas kesehatannya tidak tersedia di Filipina.

Pemerintah menolak mengizinkan Arroyo pergi bulan ini, sekalipun Mahkamah Agung memutuskan mendukungnya. Saat ditangkap di Bandara Manila sesaat sebelum menaiki pesawat Arroyo tampak mengenakan penyangga kepala dan leher.

Presiden Benigno Aquino III, pengganti Arroyo, menolak berkomentar. Dia tidak ingin dianggap berusaha mempengaruhi keputusan pengadilan tentang permohonan tahanan rumah Arroyo. Menteri Kehakiman Leila de Lima menilai bahwa tahanan rumah harus dilihat oleh masyarakat sebagai pengobatan khusus bagi Arroyo.

Putra Arroyo yang duduk di parlemen, Dato Arroyo, meminta perlakuan yang adil bagi ibunya. Dia menambahkan ibunya tidak berencana untuk meminta suaka politik di luar negeri dan harus dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah.

Dato juga mengecam berbagai tuduhan yang diarahkan kepada ibunya selama ini sebagai "pernyataan ganas dan memfitnah ibu saya," dan, berbagai kasus yang tanpa henti terus yang diajukan terhadap ibunya.

Hakim di Mahkamah Pengadilan Daerah Pasay, Jesus Mupas, memberikan waktu kepada pengacara dan Arroyo untuk menyampaikan permintaan dan komentar sampai hari Selasa depan. Sementara itu, panitera pengadilan, Joel Pelicano mengatakan kepada wartawan bahwa Arroyo akan tetap berada di rumah sakit St. Luke.

Arroyo, yang sejak tahun lalu tidak lagi menjabat sebagai presiden, dituduh dengan memerintahkan kecurangan pemilihan kongres pada 2007, Arroyo menyangkal hal ini. Jika terbukti bersalah, dia akan mendekam di penjara untuk seumur hidup.

Aquino berjanji untuk memberangus korupsi di Filipina dan katanya akan dimulai dari Arroyo. Arroyo dianggap telah membudayakan korupsi dan mengikis kepercayaan publik kepada pemerintahan.

Hakim sebelumnya telah memerintahkan dokter Arroyo di Manila Medical Center St. Lukas untuk bersaksi tentang kondisi pasiennya. Tetapi dokter keberatan, dengan alasan kerahasiaan dokter-pasien. Disamping itu, fakta bahwa Arroyo tidak lagi membutuhkan rawat inap di rumah sakit, yang tadinya disetujui pengadilan atas dasar kemanusiaan dan melihat kondisi Arroyo.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement