REPUBLIKA.CO.ID,MAROKO - Partai Islam di Maroko untuk pertama kalinya memenangkan pemilihan umum. Hasil ini diumumkan pada Sabtu (26/11) waktu setempat. Kemenangan Partai Keadilan dan Pembangunan (Justice and Development Party/PJD) datang berselang satu bulan setelah partai Islam juga memenangkan pemilu di Tunisia.
Dengan 288 dari 395 kursi yang diperebutkan, partai ini telah mendapatkan 80 kursi. Jumlah kursi ini hampir dua kali lipat dibandingkan 'Partai kemerdekaan'. Partai milik perdana menteri Abbas el Fassi ini sudah periode kedua memimpin koalisi sejak 2007.
"Kami berterima kasih kepada rakyat Maroko yang memilih PJD," kata Sekjen PJD, Abdelilah Benkirane, kepada wartawan.
Benkirane mengatakan partainya terbuka terhadap semua orang jika ingin bergabung menjadi koalisi. "Inti program kami akan memiliki sumbu ganda: demokrasi dan tata pemerintahan yang baik," kata Benkirane.
PJD telah secara bertahap meningkatkan pangsa suara di Maroko. Di tahun 1997, PDJ hanya memperoleh delapan kursi. Pada 2002, partai ini melonjak dalam popularitas hingga meraup 42 kursi dalam pemilu.
Perolehan suara masih terus meningkat. Dalam pemilu terakhir tahun 2007, PDJ ada di posisi kedua dengan 47 kursi.
Partai terfokus pada isu-isu sosial seperti menentang untuk festival musik musim panas dan penjualan alkohol. Selain itu, partai juga bergeser ke masalah dengan daya tarik pemilih yang lebih luas seperti perang melawan korupsi dan pengangguran yang tinggi. Selama kampanye, PJD berjanji akan mengurangi kemiskinan hingga separuh dan menaikkan upah minimum sebesar 50 persen.
Di Washington, Menlu AS Hillary Clinton mengucapkan selamat kepada Maroko atas pemilihan umum yang telah berjalan. Namun, ia mengingatkan bahwa tugas membangun demokrasi akan membutuhkan kerja keras yang lebih.