REPUBLIKA.CO.ID, KUALA TERENGGANU - ''Tiga pria bersorban dan berjubah itu merayu sambil menangis terisak-isak kepada saya. Mereka minta ditunjukkan jalan keluar dari makam Tok Pulau Manis setelah semalam berputar-putar karena tidak nampak pintu keluarnya," kata Imam Masjid Pulau Manis, Kori endut, seperti dikutip myMetro.
Kori (68) menceritakan perihal tiga lelaki yang berpura-pura menjadi orang alim. Dengan memakai sorban dan jubah, ketiganya mendatangi makam ulama terkenal, Syeikh Abdul Malik Syeikh Abdullah, yang terletak di Kampung Pulau Manis, Serada, Kuala Terengganu. Tapi, niat mereka datang ke sana untuk meminta wangsit nomor buntut.
Ketiga lelaki berusia 40 tahunan tersebut, menurut Kori, datang lengkap dengan memakai sorban dan jubah guna mengelabui orang. Karena, mereka sesungguhnya datang untuk meminta nomor buntut di kuburan ulama yang lebih dikenal sebagai Tok Pulau Manis itu.
''Mereka tidak dapat menemukan jalan keluar setelah melakukan kegiatan pemujaan. Kejadian ini menimpa setiap orang yang melakukan perbuatan khurafat di kuburan tersebut,'' ujar Kori yang bertanggung jawab menjaga kuburan yang terletak sekitar 50 meter dari Masjid Pulau Manis itu.
Karena tidak menemukan pintu keluar, ketiganya semalam hanya berputar-putar mengelilingi kuburan. Mereka semalam menangis terisak-isak meminta bantuan. Pada keesokan paginya sekitar pukul 7, Kori datang ke makam setelah mendengar tangisan ketiga pria tersebut.