REPUBLIKA.CO.ID, KULIM - "Awalnya saya hanya mengira itu mungkin hanya darah ikan dipotong. Tetapi, saya terkejut ketika menemukan mayat seorang pria berlumuran darah dalam kondisi telentang di tempat wudhu wanita tersebut," kata Hishamsul Osman (42) seperti dikutip myMetro.

Korban yang diketahui sebagai warga Myanmar tersebut diduga mati dibunuh. Hishamsul menemukan korban tergeletak kaku di tempat wudhu wanita di situs proyek Masjid Taman Kenari, Kulim, Malaysia, sekitar pukul 9.30 pagi.

Hishamsul, yang bekerja sebagai supervisor, awalnya mengaku heran dengan lokasi pembangunan masjid yang terlihat sepi. Tidak terlihat para pekerja yang melakukan tugasnya seperti hari-hari biasanya. Karena itu, dia langsung patroli ke sekitar lokasi termasuk tempat wudhu wanita yang dijadikan tempat tinggal pekerja asing.

"Ketika sampai di sana, saya melihat bercak darah di pintu masuk. Saya awalnya mengira itu mungkin darah ikan yang dipotong para pekerja,'' katanya. "Saya masuk ke dalam dan terkejut melihat seorang pria dalam kondisi terlentang dan berlumuran darah di dalam kamar tersebut."

Hishamsul tidak mengenali pria tersebut karena mukanya dipenuhi darah. Dia kemudian langsung menghubungi polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.

Hishamsul memiliki 10 karyawan yang bekerja dalam proyek pembangunan masjid tersebut. Namun, mayat pria yang ditemukan di tempat wudhu wanita itu kemungkinan pekerja dari subkontraktor lain.

"Saya hampir pingsan ketika melihat mayat pria itu dalam kondisi mengerikan dan terus berlari keluar sebelum memberitahu polisi dan bosa saya,'' ujarnya. "Ini pertama kali saya melihat mayat korban pembunuhan dan tidak sangka kondisi sunyi rupanya pertanda hal buruk terjadi."

Sementara Wakil Ketua Departemen Investigasi Kejahatan Negeri, Superintendan Hukum Tiang Toko, mengatakan pihaknya telah menerima laporan masyarakat tentang temuan mayat seorang pekerja asing di daerah tersebut. Laporan diterima pada pukul 10 pagi.

''Polisi ke tempat kejadian dan menemukan mayat seorang pria warga Myanmar berusia 30-an,'' katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika