Selasa 29 Nov 2011 19:46 WIB

Tanggapi Ancaman Barat atas Iran, Rusia Aktifkan Sistem Peringatan Rudal dekat Uni Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia, Selasa (29/11) mengaktifkan satu sistem peringatan radar terhadap rudal-rudal yang datang di Kaliningrad di perbatasan dengan Uni Eropa. Langkah itu untuk menanggapi rencana-rencana Barat bagi satu perisai rudal AS di Eropa.

Presiden Dmitry Medvedev mengumumkan pangkalan Voronezh-DM segera berada dalam siaga tempur. Pengumuman muncul beberapa hari setelah Moskow mengancam untuk menggelar rudal-rudal di Kaliningrad di tengah sengketa yang meningkat dengan Barat.

"Saya mengharapkan tindakan ini dianggap mitra-mitra kita sebagai satu sinyal pertama kesiapan negara kita untuk memberikan tanggapan yang setimpal terhadap ancaman-ancaman yang ditimbulkan oleh perisai rudal (Barat) bagi kekuatan rudal strategis kita," kata Medvedev.

Dengan mengingatkan retorika Perang Dingin, dia menambahkan: "Jika sinyal ini tidak didengar, kita akan menggelar metode-metode lain perlidungan termasuk melakukan tindakan balasan yang keras dan penggelaran kekuatan tempur."

Medvedev pekan lalu mengatakan Rusia siap menggelar rudal-rudal Iskander, yang menurut para pejabat memiliki jangkauan tembak sampai 500km, di daerah Kaliningrad yang berbatasan dengan angota-anggota Uni Eropa, yaitu Polandia dan Lithuania.

Romania dan Polandia setuju menjadi tuan rumah satu perisai rudal yang menurut Washington hanya bertujuan untuk menghadapi negara-negara "nakal" seperti Iran. Tapi Moskow yakin itu juga akan ditargetkan terhadap kemampuannya.

Medvedev mengatakan Rusia telah mendengar lebih banyak janji dari Barat untuk menyelesaikan pertikaian itu. "Pernyataan-pernyataan lisan tidak menjamin kepentingan-kepentingan kita. Jika langkah-langkah lain dilakukan maka tetap kita akan siap mendengar," tambah Medvedev dalam satu pernyataan yang dikutip kantor-kantor berita Eusia.

"Kita tidak dapat lagi puas dengan janji-janji lisan bahwa sistem (perisai rudal AS) tidak ditujukan pada Rusia. Ini adalah pernyatan-pernyataan kosong dan tidak menjamin keamanan kita."

Tetapi ia mengatakan bahwa pengaktifan pangkalan Kaliningrad "tidak berarti menutup pintu dialog" dengan AS mengenai pertahanan rudal.

Kaliningrad adalah bagian dari wilayah Prussia Timur bekas Jerman yang dianeksasi Uni Sovyet pada akhir Perang Dunia II. Hingga kini kawasan itu menjadi salah satu satu dari asset-asset strategis wilayah utama Moskow.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement