REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Petinggi militer AS mengatakan negaranya tidak tahu apakah Israel akan memberikan peringatan kepada AS lebih dulu jika mereka memutuskan untuk mengambil tindakan militer terhadap Iran.
Jenderal Martin Dempsey, Kepala Gabungan Staf Militer AS, juga mengakui perbedaan dalam perspektif antara Amerika Serikat dan Israel atas cara terbaik untuk menangani Iran dan program nuklirnya.
Dempsey mengatakan AS yakin bahwa sanksi dan tekanan diplomatik merupakan jalan yang benar untuk menghadapi Iran. Tetapi Dempsey tetap menambahkan, "Penyataan ini bukannya mengambil pilihan manapun dari meja," katanya menggunakan bahasa yang membuka kemungkinan aksi militer di masa depan.
"Saya tidak yakin Israel berbagi pemahaman dalam soal nuklir Iran. Dan karena mereka tidak sepemahaman dan bagi mereka ini ancaman nyata. Saya pikir cukup adil untuk mengatakan bahwa harapan kita sekarang berbeda," kata Dempsey dalam sebuah wawancara saat ia terbang ke Washington dari London, seperti dikutip Haaretz.
Saat ditanya apakah perbedaan antara Israel dan AS yang dimaksud adalah sanksi kepada Iran, atau sekadar perbedaan perspektif tentang tindakan di masa depan, Dempsey mengatakan, "Semua hal di atas," ujarnya tanpa merinci. Dempsey juga tidak mengungkapkan apakah dia percaya Israel sudah bersiap untuk menyerang Iran.
Iran menghadapi sanksi baru setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan, awal November lalu Iran tampaknya sedang merancang bom atom dan mungkin masih melakukan penelitian rahasia untuk mecapai tujuan itu. Tetapi Iran mengatakan program nuklirnya bertujuan damai.
Ada kekhawatiran bahwa jika negara-negara besar tidak dapat mendorong Iran ke perundingan serius soal nuklir, maka Israel, yang merasa terancam oleh aspirasi nuklir Iran, akan melakukan serangan militer.
Menanggapi pernyataan Dempsey, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, mengatakan tidak berniat memerangi Iran. Barak menambahkan bahwa dia akan senang jika upaya diplomatik dan sanksi akan menjauhkan Iran dari program nuklirnya yang kontroversial.
"Israel tidak mencari perang dengan Iran dan tidak berniat bertindak sekarang," terang Barak saat ditanyai kemungkinan Isreal segera melancarkan serangan militernya ke Iran.