REPUBLIKA.CO.ID, Satu suratkabar terkemuka Amerika mengutip pejabat-pejabat Amerika mengatakan pihak berwenang Pakistan memberi izin bagi serangan udara NATO pada 27 November kemarin, yang menewaskan 24 tentara Pakistan, tidak menyadari bahwa pasukan mereka berada di daerah tersebut.
Harian Wall Street Journal mengatakan Jumat (2/12) para pejabat Amerika telah menawarkan penjelasan terinci pertama mengenai insiden penembakan tak disengaja yang paling buruk itu dalam 10 tahun perang di Afghanistan.
Menurut pejabat-pejabat Amerika yang tidak disebut namanya itu, pasukan yang dipimpin Afghanistan, termasuk komando Amerika, sedang memburu militan Taliban ketika kelompok itu ditembaki dari sebuah pos penjagaan di perbatasan Afghanistan-Pakistan, daerah suku Mohmand.
Para pejabat Amerika mengatakan komando tersebut mengira mereka ditembaki oleh militan tetapi pihak penyerang ternyata anggota militer Pakistan yang telah mendirikan pos sementara.
Laporan itu mengatakan keterangan awal Amerika dari lapangan memberi indikasi pasukan komando Amerika itu menghubungi pusat pengawasan perbatasan bersama, yang mengatakan tidak ada pasukan Pakistan di daerah itu, sebelum meminta serangan udara terhadap pos penjagaan tadi.
Harian Wall Street Journal mengatakan pejabat Amerika telah mengakui adanya kesalahan di kedua pihak insiden itu, yang mendorong Pakistan memboikot konferensi internasional pekan ini mengenai masa depan Afghanistan.