REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, Jumat (2/12), mendesak Israel untuk berusaha dan mengakhiri peningkatan "keterkucilan" regionalnya dengan memperbaiki hubungan diplomatik dengan Mesir dan Turki melanjutkan upaya perdamaian dengan Palestina.

"Sayangnya, selama satu tahun belakangan, kita telah menyaksikan keterkucilan Israel dari mitra keamanan tradisionalnya di wilayah itu berkembang, dan upaya untuk mewujudkan perdamaian Timur Tengah secara efektif telah beku," katanya.

Tapi Panetta menambahkan di dalam satu pidato bahwa Israel "tak sepenuhnya bersalah karena posisinya yang sulit" dan sekutu AS itu menjadi objek kampanye internasional yang dirancang untuk mengucilkan negeri tersebut.

Kepala Pertahanan AS itu menyatakan ia memahami "kecemasan Israel sehubungan dengan kerusuhan di Timur Tengah tapi mengatakan April Spring menawarkan peluang bagi negeri tersebut guna memperoleh tempat yang lebih terjamin di wilayah itu".

Penting bagi Israel untuk mengulurkan tangan dan "memperbaiki hubungan" dengan semua negara seperti Turki, Mesir dan Jordania, yang ia katakan berbagi kepentingan dalam kestabilan regional, kata Panetta sebagaimana dikutip AFP, Sabtu. Ia mengeluarkan seruan serupa dalam kunjungan ke wilayah tersebut pada Oktober.

Ia mengatakan ia "terganggu" dengan arah hubungan Israel-Turki dan menyeru kedua negara "agar berbuat lebih banyak guna mengembalikan hubungan mereka ke jalurnya".

Mengenai Mesir, ia mengatakan Amerika Serikat sama prhatinnya dengan Israel tentang keamanan di semenanjung Sinai dan sehubungan dengan serangan baru-baru ini terhadap Kedutaan Besar Israel di ibu kota Mesir, Kairo. Namun jawaban paling baik ialah membina "komunikasi dan kerja sama dengan pemerintah Mesir", dan "bukan menjauhkan diri dari mereka," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika