REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO – Jumlah pemilih dalam pemilu Mesir mencapai 60 persen dari warganya. Lebih dari delapan juta warga Mesir memberikan suaranya dalam putaran pertama pemilu yang pertama kalinya diadakan setelah enam dekade. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan ketika pemilihan Presiden Husni Mubarak.
Kepala Komite pemilu, Abdul Moez Ibrahim, berkelakar jumlah pemberi suara saat ini adalah jumlah terbanyak setelah pemilihan Firaun. “Jumlah tersebut lebih banyak daripada pemilihan sebelumnya,” ujar Ibrahim merujuk pada pemilihan Mubarak. Dunia saat ini sedang melihat pemilihan yang dapat menentukan masa depan Mesir.
Sebanyak 8,3 juta dari 13,6 juta pemilih dalam satu kawasan telah memberikan suaranya pada putaran pertama. Kawasan lainnya akan memberikan suaranya dalam dua putaran selanjutnya. Putaran terakhir pemilu juga harus diselenggarakan dalam proses pemilihan yang berlangsung dalam enam minggu ini.
“Darah para pejuang telah menyirami pohon kebebasan, keadilan sosial, dan aturan hukum. Kini kita sedang memanen buahnya,” ujar Ibrahim. Sebagai penghormatan untuk 850 orang yang tewas dalam revolusi menggulingkan Mubarak. Jumat (2/12) para demostran berkumpul di Tahrir Square Kairo untuk mendoakan 42 orang yang tewas pada 10 hari sebelum pemilihan suara yang meminta pengganti Mubarak memberikan jalan untuk pemerintahan sipil.
“Tanpa Tahrir, pemilihan ini tidak akan ada. Dengan kehendak Tuhan, pemilihan akan sukses dan revolusi akan berjaya,” ujar Muhamad Gad. Namun beberapa pemuda takut revolusi mereka akan dicuri oleh tentara atau partai Islam yang terorganisir.
Ibrahim mengumumkan hasil para pemenang bagi kandidat individual. Mayoritas dari pemenang akan mengikuti putaran akhir pada minggu depan. Ia tidak memperlihatkan daftar partai yang lolos dalam pemilihan. Dalam proses pemilihan di Mesir, dua pertiga dari 498 kursi akan diduduki secara proporsional oleh partai. Selebihnya akan diduduki oleh kandidat individual.
Ia mengatakan empat kandidat, dua dari Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) dan dua kandidat liberal memenangkan lebih dari 50 persen suara untuk kemenangan keseluruhan dari 56 kursi yang diperebutkan. FJP yakin 39 kandidatnya akan mengikuti pemilihan putaran akhir. Partai tersebut mendominasi koalisi dengan partai kecil lainnya. Koalisi mereka akan berjuang memenangkan 45 kursi.