Senin 05 Dec 2011 09:33 WIB

Inilah Alasan Capres AS yang Deskreditkan Islam Mundur dari Pencalonan Presiden 2012

Herman Cain
Foto: globalmuslim
Herman Cain

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Kandidat presiden dari Partai Republik yang berkulit hitam, Herman cain, mundur dari pencalonan presiden AS. "Saya menangguhkan kampanye saya," kata Cain, kahir pekan lalu.

Disebut-sebut, pelecehan seksual dan ketidaksetiaan dalam perkawinan menjadi salah satu alasan mundur dirinya.

Usai pengumuman itu, ia kembali ke pinggiran kota Atlanta, rumahnya dan bertemu dengan istrinya, Gloria. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu setelah seorang wanita 46 tahun, Ginger White, menyatakan bahwa dirinya dan Herman Cain telah berhubungan asmara lebih dari 13 tahun.

"Istri saya dan keluarga adalah yang utama. Aku harus menjadikannya pertimbangan (sebelum memutuskan)," kata Cain. Cain membantah memiliki affair dengan White.

Cain, mantan CEO Godfather's Pizza, menjadi runner-up yang tak terduga dalam pencalonan presiden Partai Republik  pada bulan Oktober. Ia mendapat dukungan kuat dari  konservatif anti-pajak dan Tea Party. Slogannya "9-9-9" tentang pajak juga didukung banyak pihak pajak 9 persen pada pendapatan, pajak bisnis 9 persen dan pajak penjualan nasional 9 persen.

Seiring dengan itu, ia juga rajin melontarkan pernyataan anti-Islam. Antara lain, menyarankan agar AS membuat UU yang melarang Muslim mendirikan masjid. Ia pun mencuri dukungan kubu Demokrat yang kecewa dengan pemerintahan Obama.

Seiring moncernya dukungan, desas-desus tak sedap menyeruak. National Restaurant Association mengendus dia telah membayar permukiman untuk dua perempuan yang mengaku dilecehkan secara seksual saat Cain menjadi presiden organisasi itu.

Jajak pendapat selanjutnya menunjukkan popularitas Cain menurun drastis. Sebuah jajak pendapat Des Moines Register yang dirilis Jumat menunjukkan dukungan pada Cain terjun bebas, dari 23 persen menjadi hanya 8 persen.

Penggalangan dananya juga turut seret.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement