Senin 05 Dec 2011 14:35 WIB

Perolehan Suara Jatuh, Partai Putin tak Lagi Dominasi Pemilu Rusia

Rep: Ditto Papilanda/Reuters/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Vladimir Putin
Foto: AP Photo/RIA Novosti
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Partai Rusia Bersatu milik Vladimir Putin menyatakan kemenangannya dalam pemilihan umum parlemen, Minggu (4/12) malam kemarin. Tetapi, perolehan suara Partai Rusia Bersatu tidak lebih dari 50 persen. Pencapaian itu merosot dari angka 64 persen pada pemilihan empat tahun lalu itu sekaligus pukulan serius bagi Putin yang bersiap merebut kembali kursi kepresidenan, Maret 2012 nanti.

Pemilihan yang berlangsung Ahad kemarin dianggap sebagai tes popularitas penting bagi Putin, yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri Rusia. Hasil sementara tersebut diperoleh dari 90 persen surat suara yang telah dihitung dari seluruh tempat pemungutan suara di Rusia. Tetapi oposisi mengatakan hasil sementara ini diwarnai oleh kecurangan penggelembungan suara.

"Pemilihan ini belum pernah terjadi sebelumnya karena dilakukan saat dilatarbelakangi runtuhnya kepercayaan Putin, Presiden Dmitry Medvedev dan partai yang berkuasa," kata Vladimir Ryzhkov, pemimpin oposisi liberal yang dilarang mengikuti pemilihan.

Partai Rusia Bersatu hanya memperoleh 49,94 persen suara setelah hasil perhitungan awal di 90 persen TPS. Sebelumnya jajak pendapat juga memperkirakan Rusia Bersatu hanya akan memperoleh suara di bawah 50 persen. Kenaikan perolehan suara justru dialami oleh Partai Komunis yang dalam hasil sementara mendapat hampir 20 persen suara, naik dari 12 persen suar di pemilihan empat tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement