Senin 05 Dec 2011 19:07 WIB

Iran Tembak Pesawat Tanpa Awak AS

Rep: Ratna Dyah Meta Novi/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN –Tentara Iran menembak jatuh pesawat mata-mata tanpa awak AS. Pesawat tersebut ditembak karena telah melanggar wilayah udara perbatasan Iran bagian timur.

Seorang pejabat militer Iran mengatakan, pesawat tanpa awak canggih  RQ-170 Sentinel milik AS ditembak jatuh oleh tentara Iran. “Pesawat tersebut hanya mengalami sedikit kerusakan akibat tembakan tersebut. Dan sekarang pesawat itu menjadi milik kami,” kata si pejabat, Ahad (4/12).

Pesawat tersebut, lanjut dia, dibuat oleh Lockheed Martin dan seperti yang digunakan untuk memata-matai Osama bin Laden yang akhirnya membawa kematiannya.

Pada Januari lalu, Iran juga menembak dua pesawat mata-mata AS. Lalu, pada bulan Juli, legislator Ali Aghazadeh Dafsari mengatakan, Garda Revolusi Iran menembak jatuh pesawat tanpa awak AS yang berusaha mencari informasi di situs pengayaan uranium bawah tanah.

Dafsari mengatakan, pesawat tanpa awak tersebut terbang melewati situs nuklir Iran. Namun, Garda Revolusi menolak laporan tersebut. Mereka menyatakan, angkatan udaranya hanya menembak target tembakan saja untuk latihan, bukan pesawat tanpa awak AS.

Iran memang sering melakukan latihan militer untuk mempertahankan diri jika fasilitas nuklirnya diserang AS atau Israel. Saat ini Teheran juga fokus membuat strategi untuk memproduksi pesawat tanpa awak untuk tujuan pengintaian dan penyerangan. Tiga tahun lalu, mereka juga sudah memproduksi pesawat tanpa awak yang memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer, cukup untuk menjangkau Israel.

Sementara itu, seorang pejabat AS yang berada di Afganistan mengatakan, pesawat tanpa awak yang jatuh tersebut kemungkinan adalah pesawat yang kehilangan kontak pada pekan lalu.

Pesawat tersebut terbang melalui Afganistan barat. "Operator pesawat tanpa awak kehilangan kontrol atas pesawat tersebut. Namun, tidak terdapat indikasi pesawat tersebut jatuh jarena ditembak,” kata si pejabat AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement