Senin 05 Dec 2011 20:00 WIB

Di Suriah, Miliki iPhone Termasuk Kriminal...Pemiliknya Bisa Dipenjara

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: Siwi Tri Puji B
iPhone - Apple
iPhone - Apple

REPUBLIKA.CO.ID,

AMMAN - Negeri yang terus dilanda kerusuhan menentang rezim otoriter Presiden Bashar al-Assad itu kini mendapat alasan baru untuk semakin membenci pemerintah mereka. resminya ejak2 Desember lalu, rezim Assad melarang penggunaan smartphone pesaing berat Blckberry, iPhone di negara tersebut.

Assad melarang rakyatnya memakai teknologi besutan Apple itu untuk menghalangi keluarnya informasi dari Suriah. Pernyataan yang dikeluarkan oleh Dirjen Bea Cukai, Departemen Keuangan Suriah menyebutkan, otoritas Suriah, "Memperingatkan orang-orang untuk tidak menggunakan iPhone di Suriah." Larang lebih jauh dilakukan dengan menghentikan impor produk yang sama.

Situs berita Lebanon al-Nashra, yang menyantumkan pernyataan otoritas Suriah menyatakan, pihak berwenang mengancam akan melakukan penyitaan dan penuntutan kepada siapa saja yang ditemukan sedang menggunakan iPhone. Gadget serupa seperti Blackberry maupun produk pesain lainnya tidak termasuk yang disebut dalam larangan yang sama.

Pemerintahan Assad memang diketahui sangat membatasi arus informasi tentang kekerasan yang terjadi di negaranya. Untuk menutupi kekerasan yang kerap terjadi antara pasukan keamanan Suriah dengan demonstran yang menuntut Assad turun, otoritas Suriah melarang masuknya media massa asing.

Saat ini, informasi yang diperoleh dari dalam Suriah hanya bisa didapatkan dari kelompok penentang Assad yang mengasup dunia di luar Suriah melalui akses internet, termasuk Facebook dan YouTube. Aksi kucing-kucingan pun terjadi antara Mukharabat, tentara elektronik Suriah, dengan aktivis dunia maya. Mukharabat terdiri dari para peretas yang melacak keberadaan para aktivis dunia maya.

Sejak bentrokan meletus pada Maret lalu, PBB melaporkan, lebih dari 4.000 jiwa jadi korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement