REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Secara mengejutkan, ayah mantan tentara Israel yang disandera lima tahun oleh Hamas, Gilad Shalit, membantah anaknya sengsara di tahanan. Ia menyatakan, anaknya tak melakukan mogok makan, seperti diberitakan media Israel baru-baru ini.
Ayah Gilad, Noam Shalit, mengatakannya dalam sebuah konferensi pers pada hari Senin.
Noam Shalit juga mengatakan anaknya diperlakukan dengan baik di penjara. "Gilad makan makanan Timur Tengah, seperti hummus, pita, kadang-kadang ayam," katanya. Ia juga menceritakan, anaknya berbicara dengan para penculiknya dalam bahasa Ibrani, Arab, dan Inggris.
Pada hari Ahad, media Israel melaporkan mengklaim bahwa Shalit telah berhenti makan untuk menekan kelompok militan Hamas dalam negosiasi pembebasannya. Ia menolak untuk makan, demikian tulis laporan itu, dan akibatnya memaksa Hamas untuk mengambil langkah menuju pembebasannya, karena takut akan keselamatannya.
"Memang kesehatannya sempat memburuk, tapi bukan hasil dari mogok makan."
Ketika ditanya apakah Gilad berbicara tentang hubungannya dengan para penculiknya, Noam Shalit mengatakan bahwa putranya "memberikan semua keterangan pada pihak berwajib Israel dan dDia tidak memberitahu kita banyak". "Ketika mereka sudah selesai dengan proses itu, dia mungkin akan ceritakan lebih lanjut," katanya.
Shalit menambahkan bahwa jika ada interaksi positif ia menyadari antara Gilad dan penjaganya, itu mungkin berhubungan dengan olahraga.