REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Insiden penyerbuan sejumlah mahasiswa ke Kedubes Inggris di Teheran rupanya memicu kekhawatiran warga asing lainnya. "Banyak warga asing sudah meninggalkan Iran. Saya rasa bakal ada aksi militer di sini dan Iran akan menjadi seperti Irak," kata Mahsa Sedri (35), seperti dikutip Reuters.
Ia merasa tak nyaman lagi di Teheran. "Jelas banget ada sesuatu yang akan terjadi di sini. Kalau tidak begitu, kenapa warga asing pergi meninggalkan Iran," sambung dia.
Hassan Vosughi mengatakan hal serupa. Ia sudah mencium bau keemasan akan perang di udara Iran. Malah, ia yakin negaranya bakal berperang.
"Kami bakal diserang, saya sudah merasakannya. Saya sekarang menarik uang di bank, buat jaga-jaga kalau kemungkinan terburuk terjadi, kata pegawai negeri ini.
Ia dan rekan-rekannya bahkan berbuat lebih jauh lagi. Mereka belanja habis-habisan di pasar dan kini menumpuk bahan makanan.
Iran beberapa pekan terakhir memang jadi bulan-bulanan Israel dan sekutunya. Ini bermula dari kecemasan Israel cs soal fasilitas nuklir Iran yang menurut mereka berbau militer. Padahal laporan Badan Atom Internasional tidsk menegaskan hal itu, namun hanya mensinyalir tanpa bukti yang jelas.
Meski demikian Israel cs sudah menerapkan sanksi ekonomi tambahan ke Iran terkait ekonomi dan investasi. Sebaliknya Teheran protes karena fasilitas nuklir mereka semata untuk keperluan sipil seperti listrik.
Protes ini tak diindahkan. Dan Israel cs mengancam akan menyerang fasiltas publik Iran. Malahan ada rencana kemungkinan serangan itu terjadi akhir tahun ini.