REPUBLIKA.CO.ID, Anggota Dewan Kota Yerusalem Meretz's Meir Margalit mengatakan, pembangunan taman nasional Yerusalem benar-benar sebuah lelucon. Di tempat tersebut tidak terdapat apa-apa kecuali batu-batuan dan duri. Sehingga sungguh tidak masuk akal menjadikan tempat tersebut sebagai taman nasional.
"Satu-satunya alasan yang masuk akal untuk pembuatan taman nasional itu adalah untuk mengambil tanah di wilayah tersebut dan digunakan bagi pembangunan permukiman. Hal itu juga mereka lakukan untuk membuat tetangga Palestina mereka menderita," katanya.
Bimkom, sebuah kelompok perencana dan arsitek menyatakan, pihaknya sudah berencana untuk melakukan renovasi dan memperbaiki Issawiya. Namun rencana pembangunan taman nasional Yerusalem mengganggu rencana mereka. Palestina sendiri takut pembangunan taman nasional akan menghancurkan 15 bangunan rumah warga Palestina yang berada di sana.
Sebelumnya, Dewan Keamanan Nasional mendiskusikan rencana kontroversial lainnya di wilayah yang dikenal sebagai Taman Raja yang berada di bawah Kota David di Silwan.
Rencana kontroversial yang diprakarsai oleh Mayor Nir Barkat menyerukan untuk menghancurkan 22 rumah warga Palestina di Silwan dan menyetujui pembangunan 66 bangunan ilegal untuk situs pariwisata dan taman. Penduduk Palestina dan komunitas internasional langsung menolak keras rencana tersebut.
Seorang anggota kelompok kanan Israel menyatakan, rencana Mayor Nir Barkat tersebut mungkin hanya akan disetujui sebagian saja. "Mungkin pembangunan bangunan ilegal akan disetujui. Namun pembangunan taman tidak akan dilakukan," katanya seperti dilansir harian Haaretz.