REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Iran tidak akan mengembalikan pesawat siluman AS yang mereka tembak saat sedang mengintai negara tersebut dua pekan lalu. Ini dikatakan Wakil Komanda Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami, Ahad (11/12).
Menurut dia, AS terbukti tak memiliki informasi yang cukup tentang Iran, sehingga mereka harus memata- matai negeri Persia itu. Salami mengatakan, masuknya pesawat pengintai AS ke wilayah Iran adalah pelanggaran kedaulatan yang berat dan harus dihukum setimpal.
"Tak ada yang mau mengembalikan simbol agresi ke negara yang mencari data rahasia dan informasi vital negara lain," kata dia. Salami mengatakan, jatuhnya pesawat siluman AS ke wilayah Iran adalah sebuah kemenangan besar bagi negaranya dan kekalahan bagi AS dalam hal intelejen dan teknologi.
Salami kemudiam mengatakan kalau negaraya juga mengembangkan teknologi pesawat pengintai. Dan ternyata perbedaan teknologi kedua negara itu tak jauh. "Gap teknologi Iran - AS ternyata dekat soal pesawat seperti ini," klaim dia.
Bagaimana sebetulnya Iran mendapatkan pesawat senilai enam juta dolar per unit tersebut? Apakah jatuh atau tertembak? Salami tak mau buka mulut.