Rabu 14 Dec 2011 08:40 WIB

Moncef Marzouki Resmi Jabat Presiden Tunisia

Rep: dwi murdaningsih/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS – Presiden terpilih, Tunisia Moncef Marzouki dilantik pada Selasa, (13/12). Terpilihnya veteran ini menandai sebuah terobosan baru menuju demokrasi. Tunisia merupakan negara pertama di Afrika Utara yang melakukan aksi revolusi.

"Saya akan menjmin kepentingan nasional, negara hukum dan institusi," kata Marzouki saat bersumpah di bawah Alquran.

Sumpah Marzouki dalam menandai hampir setahun setelah dimulainya protes yang menggulingkan orang nomor satu Zine el Abidine Ben Ali. Protes ini juga memicu pemberontakan yang juga berhasil menggulingkan pemimpin di Mesir dan Libya. "Negara-negara lain yang menganggap kami sebagai laboratorium demokrasi," kata dia.

Majelis konstituante Tunisia memeilih Marzouki sebagai presiden setelah satu setengah bulan melakukan pemilu legislatif. Marzouki terpilih mengantongi 153 suara dari 217 anggota majelis konstituante.

"Saya mendapat kehormatan besar menjadi presiden pertama di dunia Arab," kata pria yang dikenal sebagai dokter dan aktivis HAM ini.

"Misi kami adalah untuk mempromosikan Arab-Muslim identitas kita dan terbuka untuk dunia," kata pria 66 tahun ini.  Ia berjanji akan melindungi wanita, mulai dari yang bercadar hingga yang tidak memakai kerudung. Hak-hak kesehatan dan pendidikan juga akan ia penuhi.

Marzouki sebagai presiden baru mengikuti kesepakatan pembagian kekuasaan dengan partai Islam Ennahda yang memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan bulan lalu di Tunisia. Ennahda memenangkan 89 kursi dari 217 kursi yang ada di majelis. Sebanyak 29 kursi yang dimenangkan oleh Kongres sayap kiri Congress for the Republic  (CPR) dan 20 kursi untuk dari partai Ettakatol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement