REPUBLIKA.CO.ID, KOLKATA - Minuman keras buatan lokal yang diduga dioplos dengan bahan kimia sangat beracun metanol menewaskan 143 orang di India timur. Demikian kata seorang pejabat setempat.
Sejumlah rumah sakit di daerah miskin sekitar 30 kilometer sebelah selatan Kolkata, ibu kota negara bagian Benggala Barat, kewalahan menangani korban. Mereka tidak sadarkan diri, perutnya sakit dan dada terasa terbakar.
Kebanyakan mereka adalah buruh atau supir yang terlalu miskin untuk bisa membeli minuman keras bermerek. Mereka mampir ke warung-warung ilegal atau membeli dari pembuat miras setelah bekerja pada Selasa.
"Jumlah kematian telah mencapai 143 orang," kata kepala dinas kesehatan Benggala Barat, Shyamapada Basak, kepada AFP.
Polisi telah menangkap 10 orang selama penyelidikan atas tragedi di distrik Selatan Parganas itu. Sebanyak 100 korban lebih lainnya masih dirawat di rumah sakit. Itu termasuk seorang anak laki-laki berusia 12 tahun. ''Anak itu tampaknya mengira miras itu sebagai air minum,'' kata pihak berwenang rumah sakit.
Miras buatan lokal dikonsumsi banyak orang di India dan tersedia di daerah dekat perbatasan dengan Bangladesh. Harganya hanya enam rupee (11 sen dolar) untuk ukuran setengah liter.
Metanol -- jenis alkohol yang digunakan sebagai anti-pembekuan atau bahan bakar-- ditemukan di jasad 20 mayat korban. Temuan ini mengarah pada kecurigaan bahwa bahan kimia itu merupakan penyebab kematian mereka.
Sejumlah kecil metanol kadang ditambahkan pada miras buatan lokal untuk meningkatkan kadar alkohol. Namun, bahan itu bisa mengakibatkan kebutaan, kerusakan hati dan kematian.