REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN - Polisi menemukan dua kamera yang memata-matai mantan presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Kedua kamera, yang diduga dipasang oleh kantor berita tertentu Barat, ditemukan di satu rumah di desa tak jauh dari rumah Mandela di Qunu, Cape Town Timur.
"Kedua kamera itu dipasang di sana tanpa sepengetahuan pihak berwenang," kata juru bicara polisi, Mzukisi Fatyela, Kamis (15/12).
Kedua kamera tersebut telah dicabut. Kamera lainnya diduga juga dipasang di desa itu.
Kepala suku Nokwanele Balizulu, yang tinggal di seberang rumah Mandela, mengkonfirmasi kepada The Times bahwa wanita itu memberi izin kepada kantor berita Reuters dan AP untuk memasang kamera. Tapi, dia tak mau mengaku bahwa ia dibayar karena telah melakukan tindakan tersebut.
Juru bicara AP, Paul Colford, mengatakan kamera itu bukan kamera pengawas. Bersama media lain, AP telah bersiap untuk menghadapi perkembangan kondisi Mandela. Kamera AP tidak dihidupkan dan hanya akan digunakan ketika ada berita besar yang melibatkan mantan presiden Afrika Selatan tersebut.
"Kami memiliki kesiapan serupa di luar Vatican sebelum Paus Johanes Paulus II meninggal," kata Colford.
Tiga satuan polisi dikirim untuk menyelidiki pelanggaran keamanan itu. Nelson Mandela Foundation menolak mengomentari laporan tersebut. "Anda harus menghubungi polisi dan dinas keamanan mengenai itu," kata juru bicara Nelson Mandela Foundation, Sello Hatang.
Mandela pindah dari Johannesburg ke Qunu --tempat ia dilahirkan-- beberapa hari sebelum ulang tahun ke-93 pada 18 Juli.