REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Hari-hari ini pesawat tanpa awak (drone) Israel, terus menerus melakukan manuver di atas Jalur Gaza, Palestina. Tak terkecuali di lokasi pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Distrik Bait Lahiya, Gaza utara.
Ketua MER-C Cabang Gaza, Abdillah Onim, mengungkapkan pesawat tanpa awak Israel hampir tiap hari menyatroni RSI. "Tak kurang dari empat drone yang sibuk berputar dan berkeliling di atas lokasi pembanguan RSI," tuturnya kepada Republika Online melalui surat elektronik, Senin (19/12).
RSI, kata Dillah, adalah amanah dari seluruh rakyat Indonesia dan hadiah khusus untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza yang masih diblokade Israel.
"Walau demikian, untunglah aktivitas pembangunan masih tetap berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Dari segi material seperti semen, besi, paku dan kebutuhan lainnya, sampai saat ini masih terpenuhi untuk kelancaran pembangunan RSI," jelas relawan MER-C yang menikah dengan wanita Gaza ini.
Dillah berharap kondisi aman dapat terus berlangusng sampai dengan selesainya pembangunan RSI. Sebab, situasi dan kondisi di Jalur Gaza serba tidak pasti. Ia juga mengungkapkan kendala yang dihadapi RSI saat ini adalah minimnya dana pembangunan yang mencapai Rp 13 miliar. "Kami juga terus melakukan kampanye penggalangan dana," kata dia.
RSI ini nantinya akan menjadi rumah sakit utama di Jalur Gaza, sebagaimana Rumah Sakit Asy-Syifa yang berada di pusat Kota Gaza. Selain menjadi rumah sakit utama, RSI juga akan menjadi rumah sakit terindah dan terkuat di seluruh wilayah Palestina, karena desain konstruksinya yang dirancang tahan gempa dan tahan getaran bom atau rudal. RSI, kata Dillah, akan menjadi simbol Indonesia di dunia internasional.
Proses pembangunan RSI ini berjalan sejak enam bulan lalu, tepatnya mulai Maret 2011. Pembangunan RSI sendiri terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah pembangunan struktur atau kerangka bangunan. Tahap kedua, pemasangan saluran dan aliran listrik. Sedangkan tahap ketiga adalah finishing dan perlengkapan furnitur RSI itu sendiri.
"Kami sengaja melakukan pembangunan dalam beberapa tahap, karena kami juga masih secara kontinyu melakukan kampanye dan penggalangan dana. Sampai saat ini, kami juga masih menerima sumbangan dan bantuan dari siapa saja yang ingin turut berpartisipasi demi kelancaran pembangunan RSI ini," kata Dillah.
Untuk progres RSI tahap pertama, per tanggal 17 Desember 2011 sudah mencapai 65 persen. Lantai bassement dan kolom lantai satu sudah selesai. Dan yang kini sedang dikerjakan adalah pendirian tiang penopang lantai dua dan gelar besi kolom lantai dua. Selain itu, juga tengah dilakukan persiapan pengecoran kolom lantai dua.