REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Kelompok advokasi Amerika Serikat meluncurkan kampanye agar umat Muslim aktif dalam pemilu. "Kami menyerukan kepada seluruh warga Muslim Amerika untuk memenuhi tanggung jawab mereka sebagai warga negara dengan melakukan bagian mereka dalam pemilihan presiden mendatang," kata Koordinator Urusan Pemerintah di Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Robert McCaw, seperti dikutip onislam.net.
Kampanye bertajuk 'Vote muslim' bertujuan untuk memberdayakan Muslim Amerika untuk secara aktif berpartisipasi dalam pemilihan presiden. CAIR berkomitmen untuk memastikan suara Muslim sebagai golongan minoritas didengar dalam pemilu pemilihan presiden tahun depan.
Kampanye ini berfokus pada pemilih Muslim di bawah usia 30 yang namanya tercatat sebagai daftar pemilih. "Dengan banyaknya pemilih Muslim di negara-negara kunci - seperti Ohio, Florida, Virginia, dan Michigan, komunitas Muslim Amerika memiliki potensi yang cukup berpengaruh dalam menentukan presiden berikutnya," kata McCaw.
Kampanye tersebut juga berusaha untuk membantu Muslim Amerika tentang posisi calon presiden. Sebagai bagian dari kampanye, kuesioner akan didistribusikan kepada semua kandidat presiden.
Sejumlah kandidat dari Partai Republik telah memberi sinyal 'anti-Muslim'. Mantan juru bicara Gedung Putih, Newt Gingrich, yang bercita-cita menduduki kursi presiden, telah menyuarakan hukum 'anti syariah'.
Mantan kandidat, Herman Cain juga mengatakan bahwa ia tidak akan mengangkat seorang Muslim di pemerintahannya. Rick Santorum, calon Partai Republik juga mengatakan syariah Islam sebagai 'ancaman' Amerika.
Baru-baru ini, seorang anggota parlemen Republik Missouri menggambarkan Islam sebagai suatu penyakit polio. Sementara itu, di Alaska Muslim dicap sebagai 'penjajah' di lingkungan Amerika.
CAIR adalah gerakan kebebasan sipil Muslim terbesar di Amerika dan organisasi advokasi. Misinya untuk meningkatkan pemahaman Islam, mendorong dialog, melindungi kebebasan sipil dan memberdayakan Muslim Amerika. Meskipun tidak ada angka resmi, Amerika Serikat diyakini menjadi rumah bagi 6-8 juta Muslim.