Jumat 23 Dec 2011 12:27 WIB

Kebencian Sektarian Suni-Syiah, Baghdad Diguncang 16 Bom Dalam Sehari

Serangan bom di Irak
Foto: AP Photo
Serangan bom di Irak

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Gelombang serangan bom membuat penjuru kota Baghdad Kamis (23/12) kemarin diwarnai asap. Serangan itu menewaskan sedikitnya 72 orang dan melukai lebih dari 200 dalam kekerasan terburuk bulan ini.

Ada krisis sektarian kian berkembang di Irak, ketika Perdana Menteri Syiah, Nouri al Maliki, mencoba menahan wakil presidenya atas dakwaan mengoperasikan skuad berani mati. Ancaman perang antar sekte (Suni-Syah) kian meningkat dibarengi kecemasan elit Syiah Irak bahwa gerakan Kebangkitan Arab menjadi sekumpulan anti-Syiah dipimpin oleh Saudi Arabia dan Qatar.

Serangan bom paling mematikan kemarin terjadi ketika pengebom bunuh diri mengendarai ambulan penuh dengan bahan peledak membujuk polisi membolehkan ia melintas titik pemeriksaan dengan alasan panggilan darurat.

Ia kemudian meledakkan dirinya di luar kantor anti-korupsi pemerintah terletak di distrik bermayoritas Syiah, Karada, membunuh sedikitnya 35 orang dan melukai 62 lain.

"Kami mendengar suara mobil mendekat, lalu bunyi rem, kemudian ledakan besar. Seluruh kaca dan pintu terlempar, asap hitam memenuhi apartemen kami," ujar seorang warga Maysoun Kamal.

Empatbelas kali pengeboman dalam satu hari pagi kemarin diikuti dua insiden lagi saat malam. Sebagian besar serangan diarahkan ke warga Syiah, mengindikasikan setelah delapan setengah tahun serangan semacam, keamanan pemerintah gagal menumpas sel-sel terorisme. Direktur badan intelijen seperti dikutip Independen, Jumat (23/12) berkata, "Masalah utama, keamanan Irak hanya bereaksi terhadap kejadian, tak ada strategi jangka panjang."

Dua dari serangan adalah bom pinggir jalan yang dipasang di distrik baratdaya Amil. Serangan itu menewaskan 7 orang dan melukai 21. Sebuah bom mobil lagi menghantam kota selatan Kota Doura yang juga bermayoritas Syiah, membunuh tiga orang dan melukai beberapa lain.

Serangan itu adalah warisan kebencian sektarian di Baghdad yang dulu heterogen di mana warga Syiah dan Suni bisa hidup berdampingan. Dinilai cukup dengan 'Kartu identitas' sudah cukup menimbulkan ketakutan bahwa pembunuhan berdasar identitas agama bisa terjadi lagi.

Memang belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman tersebut. Namun mengingat, seluruh insiden terjadi di distrik bermayoritas Syiah, tak sulit untuk menduga bahwa itu adalah hasil kerja pemberontak Suni. Total, 11 distrik dihantam oleh bom mobil dan bom pinggir jalan.

Sangat sukar untuk mencegah pengeboman di kota berpenduduk lima juta ketika target yang dibidik kerap kali berasal dari pedagang kaki lima dan anak-anak Syiah. Dalam beberapa bulan terakhir pemerintah telah mengurangi angka titik pemeriksaan dan meruntuhkan beberapa tembok pembatas antara lingkungan Syah dan Suni.

Saat ini hanya sedikit area heterogan tersisa di ibu kota Irak sejak pembantaian sektarian dilakukan pada 2006 dan 2007, terlepas banyak orang sudah kembali pulang ke distrik asal. Baghdad saat ini sangatlah kota Syiah.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : The Independent
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement