REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan mengatakan tidak ada perubahan dalam sikap resmi negara terhadap kematian pemimpin Korea Utara. Seteru Pyongyang tetap menegaskan tidak mengirim delegasi resmi ke pemakaman Kim Jong-il, almarhum pemimpin Korea Utara meski Pyongyang telah mengumumkan akan menerima semua delegasi belasungkawa Korea Selatan, kata pemerintah Jumat.
Laman resmi DPRK Uriminzokkiri mengatakan bahwa pihak berwenang DPRK telah mengambil langkah-langkah untuk membuka semua rute udara dan jalur darat melalui kota perbatasan Kaesong untuk menerima semua delegasi Korea Selatan.
Ketika ditanya apakah ada perubahan yang sedang dilakukan di posisi pemerintah dalam masalah ini, juru bicara Kementerian Unifikasi Seoul, Choi Bo-seon, mengatakan dalam briefing bahwa pemerintah mempertahankan rencana saat ini.
"Pemerintah meluncurkan kebijakan yang memperhitungkan berbagai faktor, termasuk masa lalu, sekarang dan masa depan hubungan antara Korea Selatan dan DPRK, serta sentimen publik," kata Choi.
"(Pemerintah) tidak berpikir tentang membuat perubahan untuk itu saat ini."
Pada awal pekan ini, Seoul menyatakan belasungkawa kepada rakyat DPRK atas kematian pemimpin mereka, tetapi memutuskan untuk tidak mengirim delegasi resmi ke pemakaman Kim.
Tetapi Seoul mengatakan, pihaknya akan memungkinkan mantan Ibu Negara Lee Hee-ho dan Ketua Hyundai Group Hyun Jung-eun, untuk mengunjungi Korea Utara untuk menyampaikan belasungkawa pribadi mereka.
Pihaknya membuat keputusan itu karena Pyongyang sebelumnya mengirim delegasi terpisah ke Seoul untuk menghormati kematian Presiden Kim Dae-jung, almarhum suami Lee, dan Chung Mong-hun, suami mendiang Hyun dan mantan ketua Kelompok Hyundai.