Senin 26 Dec 2011 22:13 WIB

Iran Mengaku Sanggup Lawan Ancaman Cyber AS

Anggota senior Parlemen Iran Avaz Heidarpour
Anggota senior Parlemen Iran Avaz Heidarpour

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang anggota senior parlemen Iran mengatakan bahwa Republik Islam Iran memiliki kemampuan dan potensi untuk merespon dan melawan ancaman Cyber Amerika Serikat. Press TV melaporkan, Senin (26/12).

Avaz Heidarpour mengatakan, "Iran memiliki sistem operasional dan kapasitas ilmiah yang memadai untuk melawan AS dalam perang Cyber."

Seraya menyinggung upaya AS untuk mempengaruhi opini publik di dunia maya, Heidarpour menegaskan bahwa Washington akan menyadari kerugiannya akibat ulahnya tersebut.

Pejabat Iran itu menambahkan, bangsa Iran tidak akan mengizinkan AS dan media Barat menebarkan pengaruhnya.

 

Selain itu, Heidarpour menegaskan pula bahwa Iran sepenuhnya siap menanggapi ancaman asing dan memiliki kemampuan memadai untuk membela diri terhadap ancaman Cyber dan bahkan melancarkan serangan Cyber kepada musuh.

 

Pada awal Oktober 2010, Iran mengumumkan telah mendeteksi dan menggagalkan serangan Cyber oleh virus Stuxnet. Menurut sejumlah laporan, virus tersebut dirancang untuk menginfeksi sistem komputer industri dan nuklir Iran.

Virus Stuxnet pertama kali diidentifikasi oleh Iran pada bulan Juni 2010, virus ini dirancang untuk menginfeksi komputer dengan menggunakan Siemens Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA). SCADA adalah suatu sistem kontrol yang biasa dipakai industri untuk mengontrol pasokan air, minyak dan pembangkit listrik.

Para Ahli Iran mengatakan bahwa virus tersebut kemungkinan diciptakan oleh sebuah organisasi yang disponsori Amerika Serikat atau Israel dengan tujuan mentarget kontrol perangkat lunak yang digunakan dalam sektor industri Iran, termasuk yang digunakan di pabrik Bushehr. (IRIB Indonesia/RA)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement