REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie di Kairo, Mesir Senin (26/12) dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Gaza, Ismail Haniyah mengatakan bahwa pihaknya selalu memikirkan isu pembebasan, terutama pembebasan Palestina dari Israel. "Kami juga selalu mendukung perjuangan Hamas melawan Israel," katanya.
Dalam kesempatan itu, Badie juga mengkritik blokade yang dilakukan oleh Mesir dan Israel terhadap wilayah Gaza selama ini. Menurutnya blokade harus segera diakhiri.
Israel terus memperhatikan perkembangan pemerintah baru Mesir di bawah pengaruh Islam yang makin menguat. Sebab Israel khawatir naiknya Ikhwanul Muslimin yang mendominasi pemerintahan akan merusak perjanjian damai antara Mesir dengan Israel pada tahun 1979.
Mesir saat ini masih berjuang untuk mempersatukan Fatah dan Hamas yang selama ini berseberangan. Minggu lalu, Hamas dan Fatah telah mengimplementasikan sejumlah kesepakatan damai yang ditandatangani Mei lalu.
Menurut salah seorang staf Haniyeh, dia juga akan mengunjungi para pemimpin di Mesir, Sudan, Tunisia, Qatar, Bahrain dan Turki. Haniyeh akan mendiskusikan pembangunan kembali Jalur Gaza dengan para pemimpin negara tersebut. Sebab Jalur Gaza mengalami kerusakan parah akibat serangan yang dilakukan Israel antara tahun 2008-2009.