Rabu 28 Dec 2011 19:48 WIB

Iran: Barat Nekat dengan Embargo Minyak, Kami Tutup Terusan Hormuz

Lokasi terusan Hormuz, perlintasan utama pengiriman ekspor minyak mentah di kawasan teluk
Foto: topnews.in
Lokasi terusan Hormuz, perlintasan utama pengiriman ekspor minyak mentah di kawasan teluk

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Masih memiliki kartu, Iran tak gentar dengan ancaman sanksi Barat. Bila negara-negara barat tetap menetapkan sanksi ekspor terhadap minyak mentahya, negeri para Mullah itu akan menghentikan arus lalu lintas minyak yang melalui terusan Hormuz.

Embargo minyak menjadi ancaman terkini pihak barat terhadap ambisi nuklir Iran. Ketegangan antara Barat dan Iran kian meningkat sejak laporan terakhir dikeluarkan oleh badan energi atom PBB, IAEA, yang menyatakan aktivitas nuklir Iran mengarah pada kebutuhan militer dan perakitan bom atom. Iran membantah keras tudingan itu dan tetap menegaskan bahwa mereka mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai.

Iran memang bertahan dengan aktivitas nuklirnya,  terlepas sanksi empat putaran dari PBB sejak 2006. Pertama kali sanksi dijatuhkan karena penolakan iran untuk menghentikan pengayaan uraniumnya dan membukanya untuk inspeksi penyelidik PBB.

Banyak diplomat dan analis meyakini bahwa hanya sanksi yang menarget minyak sebagai sektor urat nadi Iran bakal cukup ampuh untuk mengubah pendirian negara tersebut. Namun Rusia dan Cina, partner dagang terbesar Tehran - telah menghadang langkah itu di PBB.

Ancaman Iran itu muncul tiga pekan setelah para menteri luar negeri Uni Eropa memutuskan memperketat sanksi atas Iran. UE merencanakan embargo minyak terhadap pengekspor minyak mentah terbesar kelima dunia itu.

"Jika mereka menerapkan sanksi atas ekspor minyak Iran, maka bahkan satu tetes minyak pun tak bakal bisa mengalir langsung di terusan Hormuz," lapor kantor berita Iran, IRNA, mengutip wakil presiden Iran, Mohammad Reza Rahimi.

Para menlu EU pada 1 Desember mengatakan keputusan atas sanksi lebih lanjut akan diambil tak lebih dari pertemun Januari mereka. Negara-negara Eropa mengonsumsi 450 ribu barel minyak Iran perhari, atau 18 persen dari ekspor Iran.

Cina, pembeli terbesar minyak mentah Iran telah mengingatkan bahwa 'aksi hukuman emosional' ala Eropa bisa memperburuk ketegangan dalam penyelesaian nuklir Iran.

Rusia tak ketinggalkan menegaskan potensi terjadinya 'ketegangan lingkaran setan'. Pasalnya bila embargo diterapkan sangat mungkin, ujar Rusia, Iran kian enggan bekerjasama untuk tidak membangun bom atom.

Saat ini sekitar sepertiga dari minyak di wilayahTeluk yang diangkut lewat laut harus melewati terusan Hormuz. Bahkan patroli kapal perang AS berada di kawasan itu untuk memastikan keamanan lintasan kapal-kapal tanker.

Namun para pengamat mengatakan Iran sebenarnya bakal berpikir keras ketika memutuskan menyegel terusan tersebut. Pasalnya, bila importir barat terkena pukulan secara ekonomi, maka Iran pun tak kalah menderita ketika Hormuz ditutup

sumber : Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement