Sabtu 31 Dec 2011 05:05 WIB

Ritual Chhaupadi, Wanita Menstruasi Bawa Sial (2)

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Dua gadis Nepal keluar dari gubuk yang dijadikan tempat untuk melakukan ritual Chhaupadi.
Foto: www.ekantipur.com
Dua gadis Nepal keluar dari gubuk yang dijadikan tempat untuk melakukan ritual Chhaupadi.

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU - Perempuan Nepal yang mengalami menstruasi pertamanya harus menjalani tradisi nenek moyang ritual Chhaupadi. Dalam ritual tersebut, mereka diisolasi dan dikucilkan dari dunia luar selama beberapa hari.

Seperti dikutip alarabiya.net, ada kepercayaan masyarakat setempat ketika seorang perempuan mengalami fase mentsruasi pertamanya dan melahirkan anak pertamanya. Wanita yang sedang melewati dua fase tersebut diyakini bisa membawa nasib buruk kepada keluarga. Karena itu, mereka harus disingkirkan jauh-jauh dari rumah.

Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang oleh pemerintah Nepal pada 2005 silam. Melalui Mahkamah Agung (MA), pemerintah Nepal memutuskan masyarakat Nepal tidak perlu menjalani ritual Chhaupadi. Namun, aturan itu tidak cukup bagi masyarakat Nepal untuk meninggalkan tradisi tersebut.

Aturan pelarangan itu bukan tanpa sebab. Pada Januari tahun lalu, dua perempuan dari distrik Achamditemukan tewas dalam gudang tempat mereka menjalani ritual Chhaupadi. Mereka meninggal karena suhu ekstrim.

Kasus lainnya menimpa remaja berusia 15 tahun. Dia meninggal karena diare lantaran kondisi gudang yang kotor.

Meski beresiko, sebagian masyarakat Nepal menganggap ritual ini tidak bisa ditinggalkan. Hanya sebagian kecil masyarakat Nepal yang berencana meninggalkan ritual Chhaupadi demi keselamatan dan kesehatan anak-anaknya. 

Chandrakala misalnya. Dia mengatakan tidak akan memaksa anak-anaknya melaksanakan ritual Chhaupadi.

Pendapat berbeda diutarakan Pashupati. Ia mengatakan anak-anaknya harus ambil bagian dari ritual Chhaupadi. "Beberapa orang berpikir itu keliru. Tapi, ini kewajibanku kepada Tuhan. Bila tidak dijalankan, Dia akan marah," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement