REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Tiga roket ditembakkan di Kota Quetta Pakistan barat daya Sabtu malam sehari setelah serangan bom mobil mematikan menewaskan 10 orang di kota itu, kata polisi. Tidak ada yang cedera dalam serangan roket tersebut, kata polisi. Juga tidak ada kerusakan di lapangan.
Roket-roket itu mendarat di lokasi yang berbeda di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan, kata polisi. Mobil-mobil ambulans segera dikirim melintasi kota dan menyatakan darurat di dua rumah sakit utama setelah panik mencengkeram daerah itu setelah ledakan terdengar.
Sebelumnya, pada pagi, polisi menjinakkan enam bom yang ditinggalkan di Quetta di dekat rumah yang ditargetkan dalam serangan bom mobil Jumat. Mobil sarat bahan peledak meledak di luar rumah anak seorang mantan menteri federal.
Satu kelompok nasionalis ekstremis terlarang, Tentara Pembebasan Baloch, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil tersebut. Polisi mengatakan bahwa tim penyelamat menemukan enam bom selama operasi pencarian di gedung dan para ahli dari tim penjinak bom berhasil menjinakkan perangkat tersebut.
Quetta telah mengalami serangan teror selama beberapa hari terakhir ini. Pada Kamis, orang bersenjata tak dikenal menembak mati seorang dokter yang telah melakukan autopsi terhadap lima orang asing, termasuk dua perempuan, yang ditembak mati oleh petugas keamanan di dekat Quetta, ibu kota Balochistan dengan dalih menjadi 'teroris' pada Mei tahun ini.
Tak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Dr Shah. Para dokter di Balochistan kini sedang mengamati serangan di rumah sakit yang dikelola pemerintah berkaitan pembunuhan dan polisi sejauh ini belum berhasil menangkap setiap pelakunya.