REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Satu kapal induk Amerika Serikat yang digelar di Timur Tengah tidak boleh kembali ke pangkalannya di Teluk Persia, kata pernyataan komandan angkatan bersenjata Iran, Selasa.
"Kami menganjurkan dan menegaskan bahwa kapal perang ini jangan kembali ke bekas pangkalannya di Teluk Persia," kata Brigjen Ataollah Salehi kepada wartawan, yang dikutip laman internet angkatan bersenjata. "Kami tidak berniat untuk mengulangi peringatan kami, dan kami hanya memberikan peringatan satu kali," katanya .
Peringatan itu dikeluarkan hanya satu hari setelah angkatan laut Iran menyelesaikan latihan perang 10 hari di jalur masuk ke Teluk. Latihan itu dilakun dengan uji coba penembakan tiga rudal yang dirancang untuk menenggelamkan kapal-kapal selam.
Kapal induk itu yang dikemukakan Salehi itu adalah USS John C. Stennis, salah satu dari kapal-kapal perang terbesar angkatan laut AS. Kapal itu pekan lalu memasuki Selat Hormuz menuju arah timur Teluk Oman dan melintasi satu zona di mana angkatan laut Iran tengah melakukan latihan perang.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan perjalanan itu adalah "rutin". AS paling tidak menggelar perjalanan satu kapal induk di atau dekat Teluk pada setiap saat. Kapal itu dirotasi selama beberapa minggu atau bulan. AS mempertahankan pangkalan Armada Ke-V nya di negara Bahrain.
Tidak segera diketahui apakah kapal induk USS C. Stennis itu menurut rencana akan kembali ke Teluk itu atau akan digantikan oleh salah satu dari 11 kapal induk AS.
Kapal induk itu meninggalkan pangkalannya di negara bagian Washington barat akhir Juli tahun lalu untuk penempatan selama tujuh bulan, termasuk melakukan operasi-operasi di Teluk, kata laman-laman internet angkatan laut AS.
Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz jika pihaknya diserang atau jika negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap ekspor minyaknya. Sekitar 20 persen minyak dunia dikirim melalui selat itu. AS memperingatkan tidak akan menoleransi penutupan selat yang strategis itu.
Ketegangan-ketegangan semakin meningkat setelah kepala staf angkatan bersenjata, Jendral Jassan Firouzabadi, mengumumkan bahwa Pengawal Revolusi Iran, yang divisi maritimnya menangani operasi-eperasi militer di selat tersebut dan Teluk Persia akan segera melakukan manuver-manuver di daerah itu.
Manuver-manuver itu adalah bagian dari program angkatan laut Iran dan Pengawal Revolusi yang diselenggarakan setiap tahun. "Tujuannya untuk meningkatkan kesiapan kemampuan angkatan laut Pegawal Revolusi," kata Firouzabadi yang dikutip kantor berita Fars.