Selasa 03 Jan 2012 19:45 WIB

Iran Ultimatum Kapal Induk AS Agar Angkat Kaki dari Timur Tengah

Rep: Antara/AFP/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Satu kapal induk Amerika Serikat yang digelar di Timur Tengah harus "kembali" ke pangkalannya di Teluk Persia, kata pernyataan komandan angkatan bersenjata Iran, Selasa (2/1).

"Kami menganjurkan dan menegaskan bahwa kapal perang ini jangan kembali ke bekas pangkalannya di Teluk Persia," kata Brigjen Ataollah Salehi kepada wartawan, yang dikutip laman internet angkatan bersenjata.

"Kami tidak berniat untuk mengulangi peringatan kami, dan kami hanya memberikan peringatan satu kali," katanya lagi.

Peringatan itu dikeluarkan hanya satu hari setelah angkatan laut Iran menyelesaikan latihan perang 10 hari di jalur masuk ke Teluk dengan uji coba penembakan tiga rudal yang dirancang untuk menenggelamkan kapal-kapal selam.

Kapal induk itu yang dikemukakan Salehi itu adalah USS John C.Stennis, salah satu dari kapal-kapal perang terbesar angkatan laut AS. Kapal itu pekan lalu memasuki Selat Hormuz menuju arah timur Teluk Oman dan melalui satu zona di mana angkatan laut Iran sedang melakukan latihan perang. Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan perjalanan itu adalah "rutin".

AS paling tidak menggelar satu kapal induk di atau dekat Teluk pada setiap saat, rotasi selama bberapa minggu atau bulan. AS mempertahankan pangkalan Armada kelimanya di negara Bahrain.

Tidak segera diketahui apakah kapal induk USS C.Stennis itu menurut rencana akan kembali ke Teluk itu atau akan digantikan oleh salah satu dari 11 kapal induk AS.

Kapal induk itu meninggalkan pangkalannya di negara bagian Washingtin barat akhir Juli tahun lalu untuk penggelaran tujuh bulan yang termasuk operasi-operasi di Teluk,kata laman-laman internet angkatan laut AS.

Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz jika pihaknya diserang atau jika negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadao ekspor minyaknya. Sekitar 20 persen minyak dunia dikirim melalui selat itu. AS memperingatkan pihaknya tidak akan menoleransi penutupan selat yang strategis itu.

Ketegangan-ketegangan semakin meningkat setelah kepalastaf angkatanbersenjataJendral Jassan Firouzabadi mengumumkan bahwa Pengawal Revolusi Iran, yang divisi maritimnya menangani operasi-eperasi militer di selat itu dan Teluk Persia akan segera melakukan manuver-manuver mereka sendiri di daerah itu.

Manuver-manuver itu adalah bagian dari program angkatan laut Iran dan Pengawal Revoslui yang diselenggarakan setiap tahun untuk meningkatkan kesiapan kemampuan angkatan laut Pegawal Revolusi," kata Firouzabadi yang dikutip kantor berita Fars.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement