REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat menyatakan tidak mencari masalah dengan Iran namun negara itu menegaskan akan melanjutkan perannya dalam memastikan "pelayaran bebas di dunia", kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, Selasa.
"Kami tidak mencari masalah, namun kami akan memastikan bahwa peran yang kami mainkan guna memastikan pelayaran bebas di dunia berlanjut," kata Nuland. Ia menanggapi peringatan terbaru yang Iran tujukan kepada kapal induk AS di kawasan Teluk Persia.
"Kami memainkan secara serius peran yang dimainkan oleh militer AS, dan khususnya Angkatan Laut kami, di seluruh dunia guna memastikan kebebasan pelayaran melalui jalur-jalur yang penting," tambah dia kepada para wartawan dalam jumpa pers terjadwal.
Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz jika pihaknya diserang atau jika negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap ekspor minyaknya. Sekitar 20 persen minyak dunia dikirim melalui selat tersebut. AS mengancam tidak akan menoleransi penutupan selat yang strategis itu.
Panglima Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Ataollah Salehi, pada Selasa memperingatkan agar Kapal Induk USS John C Stennis -salah satu kapal induk terbesar milik Angkatan Laut AS- yang meninggalkan Teluk Persia menuju Laut Oman sewaktu Angkatan Laut Iran melaksanakan pelatihan di Selat Hormuz, tidak kembali ke daerah itu.
"Sejujurnya, kami memandang ancaman dari Teheran sebagai tambahan bukti bahwa tekanan bagi internasional mulai 'menggigit' di kawasan tersebut dan mereka merasa tambah terpojok serta mencoba untuk mengalihkan perhatian masyarakatnya sendiri dari masalah di dalam negeri termasuk keterpurukan ekonomi sebagai dampak dari hukuman," tambah Nuland.
Nuland menantang Iran untuk memenuhi komitmennya kepada masyarakat internasional dan bersiap menghadapi solusi menyeluruh yang "konstruktif dan serius".
Dia menyatakan bahwa solusi tersebut dapat mengembalikan kepercayaan dunia terhadap program nuklir Iran yang bersifat damai.
Ketegangan di kawasan Teluk meningkat pasca-Iran pada pekan lalu mengancam akan menutup Selat Hormuz --salah satu jalur pelayaran minyak tersibuk-- setelah Barat mempertimbangkan perpanjangan sanksi ekspor minyak untuk Iran.
Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, pada Selasa mengatakan peringatan Iran yang terbaru terhadap kapal induk AS "mencerminkan kenyataan bahwa Iran berada dalam posisi yang lemah".
"Itu merupakan babak ancaman terbaru Iran dan hal tersebut memastikan bahwa Teheran sedang meningkatkan tekanan terhadap kegagalannya yang berlanjut dalam memenuhi permintaan internasional," kata Carney saat jumpa pers terjadwal.
Dia juga menambahkan saat ini Iran terpojok dan sedang mencari pengalih perhatian dari sikap dan masalah dalam negeri.