Rabu 04 Jan 2012 19:36 WIB

Tak Gubris Iran, AS Tetap Tempati Teluk

Rep: Satya Festiani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kapal induk AS.
Foto: indonesiaboat.com
Kapal induk AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) bersumpah tetap menempatkan kapal Induknya di Teluk. Itu adalah respon Pentagon terhadap peringatan Iran bagi kapal perang AS untuk menjauhi Teluk. Kapal Perang AS akan rutin dijadwalkan menempati jalur air tersebut.

“Penempatan militer AS di Teluk Persia akan terus berlanjut sampai beberapa dekade ke depan seperti yang telah ditetapkan,” ujar Sekretaris Pentagon, George Little, Rabu (4/4). Angkatan Laut (AL) yang beroperasi di Teluk bekerja sama dengan hukum internasional untuk menjaga  kewaspadaan agar aliran perdagangan laut terjaga.

Gerakan tersebut adalah komitmen AS untuk menjaga keamanan dan stabilitas wilayah dan juga sebagai dukungan operasi yang tengah dilakukannya. Armada Kelima AL AS telah lama menempati Bahrain, salah satu negara Teluk.

Dalam laman Antiwar, penempatan AL AS di area tersebut bersifat kontroversial karena AS terlihat mengancam untuk menyerang. Seminggu lalu, kapal perang milik AS, USS John C Stennis dan kapal lainnya meninggalkan Teluk melalui Selat Hormuz dan sekarang dilaporkan berada di Laut Oman. Mereka meninggalkan Teluk karena Iran tengah melakukan pelatihan AL di dekat Teluk tersebut.

Uji coba rudal yang dilakukan Iran pada Senin lalu merupakan bagian dari pelatihan sekaligus mengisyarakatkan bahwa Selat Hormuz berada di bawah kendali Iran. Iran juga mengancam akan menutup selat Hormus, selat yang menjadi jalan utama pengiriman minyak, sebagai respon dari sanksi ekonomi.

Ditanya mengenai kemungkinan pengiriman pasukan AL ke Teluk sebagai respon terhadap ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz, Little tidak menjawab secara langsung. Ia hanya mengatakan pemerintahnya tidak ingin berkonfrontasi. “Sangat penting untuk menurunkan temperatur,” ujar dia dalam laman Aljazeera. Namun Little juga menegaskan tindakan penutupan selat tidak dapat ditoleransi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement