REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Kelompok Pejuang Palestina, HAMAS mengecam perundingan perdamaian terbaru Palestina-Israel di Yordania. HAMAS menilai perundingan tersebut sebagai "serangan terhadap upaya rujuk HAMAS dan Fatah".
Pertemuan itu merupakan yang pertama dalam 16 bulan perundingan perdamaian langsung Palestina dan Israel dilaksanakan pada Selasa (3/1) di Amman, ibukota Yordania.
Delegasi Palestina yang diketuai oleh anggota Fatah, Saeb Erekat memberikan daftar usul tentang perbatasan dan masalah keamanan kepada Israel. Dalam perundingan itu Israel berjanji akan menanggapi usul tersebut pada pertemuan berikutnya.
Namun pemimpin HAMAS, Ismail Ridwan, menyampaikan penentangan terhadap pertemuan itu dengan menyebutnya "sebagai serangan terhadap penyatuan HAMAS dan Fatah" dan "tindakan yang tidak berguna". "Kami rasa pertemuan tersebut merupakan penyerangan terhadap proses perujukan dan persetujuan nasional terutama terhadap persetujuan Kairo --yang secara jelas menggarisbawahi upaya bersama menentang pembangunan permukiman, pe-Yahudian Jerusalem dan penjajahan," ujar Ismail.
Fatah dan HAMAS telah menyetujui kesepakatan rujuk pada 4 Mei 2011 di ibukota Mesir, Kairo, untuk mengakhiri perseteruan selama empat tahun yang terjadi akibat penyerangan HAMAS terhadap pasukan Fatah di Jalur Gaza pada 2007. Sejak itu HAMAS menguasai Jalur Gaza dan membatasi wewenang Fatah hingga di Tepi Barat.