REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS---Presiden Suriah Bashar al-Assad menuding negara-negara asing sedang berusaha mengacaukan Suriah, sementara tekanan meningkat kepada PBB untuk melakukan usaha menghentikan pertumpanan darah 10 bulan di negara itu.
"Kelompok-kelompok regional dan internasional yang berusaha mengacaukan Suriah tidak dapat lagi membohongi fakta dan kejadian itu," kata pemimpin Suriah itu dalam satu pidato di Damaskus."Mereka melakukan pembunuhan... dengan liputan regional dan internasional," katanya. "Setelah semua usaha mereka gagal, peran asing muncul."
Bashar mengecam Liga Arab, yang yang misi pemantauannya di Suriah dikritik sejak 26 Desember dengan tugas mengawasi satu rencana untuk menghentikan aksi kekerasan. Ia mepertanyakan apa hak-hak pemerintah-pemerintah asing termasuk monarki-monarki mutlak menguliahi Suriah tentang demokrasi atau reformasi."Parlemen pertama Suriah dibentuk tahun 1917. Di mana mereka waktu itu?" tanyanya.
"Situasi mereka seperti seorang dokter yang merokok dan merekomendasikan kepada pasiennya agar berhenti merokok sementara dia, dokter itu, mengisap rokok di mulutnya."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
