REPUBLIKA.CO.ID,JERUSALEM-Perundingan lanjutan Palestina-Israel lagi-lagi menemui jalan buntu. Meski berlangsung dalam suasana yang positif, pertemuan yang terjadi pada Senin (9/1) lalu itu kembali deadlock pada dua isu utama, yaitu tenggat waktu dan perbatasan antara Palestina dan Israel di masa mendatang.
Yordania menjadi penengah dalam perundingan tersebut. Juru bicara Yordania, Muhammad Kayid mengatakan, pertemuan antara wakil Perdana Menteri Israel, Yitzhak Molcho dan wakil dari Palestina, Shaib Uraiqat, akan berlanjut pada kesempatan mendatang sesuai dengan apa yang telah mereka sepakati.
Sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (11/1), media Israel menyebutkan Molcho dan Uraiqat telah menyepakati pertemuan ketiga pada Sabtu (14/1) mendatang meski belum ditegaskan waktu resminya.
Pejabat otoritas memberikan bocoran informasi kepada Perancis Press, pihak Israel belum memberikan gambarannya terkait persoalan keamanan dan perbatasan tahun 1967, seperti yang diminta komite kwartet pada 23 September tahun lalu. Pejabat yang minta dirahasiakan identitasnya tersebut menambahkan, pihak otoritas belum menerima respon Israel terkait penghentian pemukiman yang menjadi kewajiban Israel.
Sementara itu koran Khalij Imarat edisi Selasa (10/1) menyebutkan Menlu Israel, Avighdor Libermen mengatakan perundingan mengakhiri pertikaian dengan Israel tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat ini.