REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina menyeru Iran dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) bekerja sama menyangkut fasilitas pengayaan uranium baru Teheran. Seruan itu dilontarkan Beijing saat ketegangan internasional meningkat mengenai program nuklir Teheran.
"Kami mengharapkan Iran dan IAEA bekerja sama dan dengan tulus melakukan usaha penjagaan dan menjernihkan masalah-masalah yang belum diselesaikan dalam program nuklir Iran secepat mungkin," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Liu Weimin.
Pernyataan itu dilontarkan Beijing ketika Menteri Keuangan Amerika Serikat Timothy Geithner bertemu dengan para pemimpin Cina dalam usaha mendesak sanksi-saksi terhadap Iran. Cina yang merupakan mitra dan salah satu pemakai penting minyak Iran berulang kali menentang sanksi atas negeri Para Mullah itu.
IAEA mengatakan Iran memulai pengayaan uranium sampai 20 persen di fasilitas baru di satu bunker bawah tanah di gunung. Iran menegaskan program nuklirnya adalah untuk tujuan-tujuan damai. Iran juga menegaskan tidak akan menghentikan pengayaan uranium meski Dewan Keamanan PBB mengancam akan menjatuhkan sanksi.
Menlu AS Hillary Clinton, mengutuk kebijakan Iran tersebut.