REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Ledakan bom yang menewaskan ahli kimia dan direktur dari fasilitas pengayaan uranium Natanz, Mostafa Ahmadi Roshan, di Iran tengah, Rabu (11/1) takkan menyurutkan niat Iran dalam program buklirnya. “Hari ini (Rabu), mereka yang mengaku memerangi terorisme telah menargetkan para ilmuwan Iran. Mereka harus tahu bahwa ilmuwan Iran terus mengembangkan program nuklir Iran “ kata Wakil Presiden Palestina, Mohammad Reza Rahimi
Parlemen Iran juga bersuara tak kalah kencang. Mereka meneriakkan “kematian bagi Israel” dan “kematian bagi Amerika”. Seorang anggota parlemen Iran mengatakan, serangan terhadap para ilmuwan tersebut tidak akan menghalangi Iran dalam mencapai kemajuan.
Pemerintahan Iran sendiri menuding rezim zionis Israel atas ledakan tersebut dan mengatakan metode yang digunakan mirip dengan pembunuhan tiga ilmuwan lainnya yang terjadi dua tahun terakhir ini.
Kematian Roshan disebut-sebut sangat mirip dengan serangan sebelumnya terhadap ilmuwan yang bekerja pada program nuklir Iran. Iran pernah menuduh Israel dan Amerika Serikat atas serangan tersebut, tetapi kedua negara membantah tuduhan tersebut.