REPUBLIKA.CO.ID, Pusat Eksploitasi Anak dan Perlindungan Oniline (Ceop) mendesak Twitter memperhatikan publikasi di jejaring sosialnya. Ceop kekhawatiran akan kelakuan beberapa pedofil yang memiliki kelainan psikologis (tertarik pada anak-anak). Para pedofil tersebut menggunakan jaringan Twitter untuk mempublikasi situs dan link gambar-gambar porno.
Pihak Twitter mengatakan, pihaknya sangat peduli atas keselamatan dan kenyaman penggunanya. Mereka akan menindaklanjuti kelakuan pelaku yang tidak pantas di jaringannya. Pengguna Twitter bahkan dapat melaporkan langsung ke perlindungan anak. "Menjaga keselamatan pengguna, itu proritas utama kami," kata pihak Twitter seperti dikutip laman BBC News.
Namun, mantan detektif Mark Williams Thomas sebagai ahli perlindungan anak, mengatakan beberapa penggunanya masih aktif mempublikasi situs porno, walaupun sudah dilaporkan ke perlindungan anak. "Selalu akan ada masalah dengan situs jejaring sosial. Twitter perlu bertanggung jawab dan harus turun langsung dalam membersihkan situs-situs tersebut," tambahnya, Rabu (11/1).
Kemudian, Del Harvey, Direktur Kepercayaan dan Keselamatan Twitter menanggapi, "Ketika kami menerima laporan, kita pastikan dulu. Setelah itu, langsung mengambil tindakan segera," ujarnya.