REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah tudingan Iran terkait kasus pembunuhan seorang Ilmuwan nuklir Iran. Washington mengaku justru mengutuk serangan bom yang menewaskan ilmuwan nuklir yang dimiliki negeri Para Mullah itu. Sudah empat orang ahli nuklir Iran yang tewas dibunuh. Iran pun menuduh AS dan Israel sebagai pelakunya.
"Saya secara tegas menyangkal tudingan keterlibatan AS dalam setiap jenis tindak kekerasan di Iran," ujar Hillary Clinton, menteri Luar Negeri AS, Rabu (11/1).
Tommy Vietor, seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional juga mengatakan,"AS sama sekali tidak ada hubungannya. Kami juga sangat mengutuk segala tindakan kekerasan, termasuk tindakan seperti ini," katanya.
Departemen Luar Negeri juga mengutuk setiap pembunuhan atau serangan pada orang yang tidak bersalah. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland mengungkapkan rasa simpati kami pada keluarga yang ditinggalkan.