REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat mengirimkan kapal induk Carl Vinson menuju Teluk Persia menyusul meningkatnya ketegangan di kawasan strategis tersebut.
Kapal induk yang membawa 80 pesawat dan helikopter itu diluncurkan Pentagon ditujukan untuk meringankan beban kapal induk John Stennis.
Pentagon mengatakan, Carl Vinson tiba di daerah Armada Laut AS ke-5. Angkatan Laut AS mengatakan, bagaimanapun, kapal induk AS belum berada di Teluk Persia, dan tidak melalui Selat Hormuz.
Juru Bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan kapal induk Abraham Lincoln juga berada di Samudera Hindia dan dalam perjalanan bergabung dengan Carl Vinson.
Provokasi ini datang setelah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz jika terjadi sanksi lebih keras terhadap sektor minyak negara itu. Seperti yang diketahui, sepertiga dari pasokan minyak dunia melewati selat strategis Hormuz.
Sebelumnya, kapal induk John Stennis meninggalkan wilayah tersebut segera setelah Iran memulai manuver militer di kawasan Velayat 90 bulan lalu.
Menurut Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Masoud Jazayeri, kehadiran pasukan asing itu illegal dan tidak dapat diterima. “Negara-negara regional cukup kuat untuk melindungi keamanan mereka sendiri. Kami anjurkan Amerika meninggalkan Teluk Persia,” katanya kepada kantor berita IRNA.